Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan bahwa hingga saat ini masalah pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) yang sempat tergabung dalam kelompok jaringan teroris ISIS ke Tanah Air masih dalam tahap pengkajian. Ia juga menegaskan bahwa secara pribadi tidak dalam posisi yang mendukung wacana tersebut.
Hal itu diungkapkan Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi, demi menanggapi banyaknya kesalahpahaman di masyarakat terkait artikel berita yang berjudul Ma’ruf Bandingkan Pemulangan WNI Eks ISIS-Virus Corona yang sempat terbit di salah satu media.
"Sampai saaat ini, seperti ditegaskan Wapres berulang-ulang, dalam doorstop pada pers, Rabu lalu, masalah pemulangan WNI pendukung ISIS itu baru sebatas pengkajian, dan belum ada keputusan terkait pemulangan," kata Maduki dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar, Kamis, 6 Februari 2020.
"Wapres tidak pada posisi berkecenderungan untuk memulangkan pendukung ISIS," kata dia.
Masduki mengatakan, judul berita tersebut menyebabkan banyak mispersepsi di masyarakat, lantaran membuat seolah Wapres punya keinginan kuat atau memiliki kecenderungan untuk memulangkan WNI pendukung ISIS.
Selain itu, artikel itu juga mengundang reaksi banyak pihak yang mengira Ma'ruf Amin menyetarakan status warga negara para pendukung ISIS tersebut dengan kelompok WNI dari Wuhan yang baru-baru ini dipulangkan ke Tanah Air lantaran merebaknya virus corona.
"Yang dibandingkan Wapres, antara pro ISIS dan WNI dari Wuhan, bukan rencana pemulangannya, juga bukan statusnya di mata negara Indonesia, tapi kajian dan penanganan atas dampak penularannya," ujar Masduki.
"WNI dari Wuhan yang dikhawatirkan terpapar virus corona saja, dan dari observasi sementara, masih sehat, sedemikian serius ditangani, diobservasi, diisolasi, agar mereka tetap sehat dan tidak menularkan virus, maka apalagi –dalam istilah wapres— WNI yang terjangkit wabah terorisme, maka lebih serius lagi dikaji dan ditangani potensi dampak penularan paham radikal terorismenya, bila mereka dipulangkan," kata dia. []