Sidak Hewan Kurban, Pemkot Solo Temukan Kambing Belekan

Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Pertenakan Pemkot Solo menemukan seekor kambing kurban tak layak jual.
Tim DPKPP Pemkot Solo memeriksa hewan qurban di penjualan hewan qurban di Mojosongo, Solo, Jumat 9 Agustus 2019. (Foto: Tagar/Reyma Pramista)

Solo - Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Pertenakan (DPKPP) Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menemukan seekor kambing kurban tak layak jual. 

Hewan tersebut ditemukan  saat mengelar inspeksi mendadak (sidak) pemeriksaan di lokasi penampungan hewan kurban, Jalan Sumpah Pemuda, Mojosongo, Solo, Jumat 9 Agustus 2019.

Kambing dalam kondisi suhu badan tinggi dan mata belekan, pertama kali ditemukan berada di antara jajaran hewan kurban lainnya. Tim kemudian menandai hewan tersebut, dan melaporkan kepada pemilik untuk segera dipisahkan.

Belekan atau dalam bahasa kedokteran disebut konjungtivitis adalah suatu peradangan kelopak mata. Penyebab mata merah ini umumnya karena infeksi bakteri atau virus.

"Justru dalam pemeriksaan ini pertama ditanyakan dulu ada gak surat kesehatan dari daerah asal, kalau belum kita periksa lagi," ujar Kepala DPKPP Pemkot Solo, Weni Ekayanti saat ditemui di lokasi penampungan hewan.

Weni mengatakan, terdapat 50 personel yang disebar di lima kecamatan di Solo, personel tersebut bertugas memeriksa dan memastikan hewan kurban di Kota Solo aman untuk dikonsumsi.

Tim tersebut bekerja sejak bulan lalu, dan akan menggelar pemeriksaan ulang secara serentak di H-1 sebelum hari raya Idul Adha.

"Tim ini menyasar di titik-titik penjualan awalnya di pinggir jalan, kurang lebih ada 50 lokasi penjualan hewan kurban di Solo, semuanya kita sisir," jelasnya.

Lebih lanjut, Weni mengimbau masyarakat untuk lebih waspada pada penyakit antraks dan penyakit hewan menular lainnya. Selain itu, masyarakat diminta teliti saat membeli atau menyembelih hewan kurban.

Kambing Belekan Diisolasi

Pasca ditemukannya penyakit belekan pada kambing, penjual hewan kurban, Maryono mengaku akan mengganti kambing yang terjangkit penyakit belekan dan melakukan isolasi.

"Kalau belek nanti disendirikan, kalau udah dibeli ditukar yang sehat," ungkapnya.

Hewan kurban yang ia jual didatangkan dari beberapa wilayah, seperti sapi dari Bali dan wilayah sekitar Kota Solo. Sedangkan kambing, ia datangkan dari Wonogiri, Pracimantoro, Wuryantoro, dan Sumber Lawang.

Maryono mengatakan, penjualan hewan kurban di tahun ini meningkat bila dibandingkankan tahun lalu. Pada musim Idul Adha ini ia bisa menjual 133 sapi dan 360 kambing.

Rata-rata harga sapi Rp 17 juta-Rp 23 juta, sedangkan untuk kambing Rp Rp 2 juta-Rp 3,5 juta, tergantung besar kecilnya.[]

Berita terkait
Tips Pilih Hewan Kurban Berkualitas
Pemerintah Indramayu punya tips untuk mengetahui bagaimana memilih hewan dan daging kurban yang berkualitas baik dan sehat.
Di Jawa Timur, Ditemukan Hewan Kurban Mengalami Luka
Jelang Idul Adha, Pemko Surabaya melakukan pemeriksaan di sejumlah titik tempat penjualan hewan kurban.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)