Jakarta - Aktris Shandy Aulia menjadi buah bibir setelah memberikan durian kepada putrinya yang masih 8 bulan, Claire Herbowo. Memang anak usia batita (anak usia di bawah 3 tahun) yang mengonsumsi durian memiliki risiko terhadap kesehatan?
Durian memang salah satu buah idola di Indonesia. Banyak kandungan yang terdapat pada buah durian, seperti karbohidrat, lemak, dan protein.
Dalam buah berkulit tajam ini juga terkandung sejumlah zat penting, seperti serat, kalsium, fosfor, asam folat, glukosa, magnesium, zinc dan zat besi. Kandungan kalsium atau potasium, dan fosfor dalam durian baik untuk kesehatan tulang persendian.
Selain itu durian memiliki kandungan vitamin C, vitamin B9, vitamin B1 untuk menjaga nafsu makan, dan vitamin B2 dan vitamin B6 yang dapat membantu meredakan stres dan depresi.
Namun, durian memiliki kadar gula tinggi bagi batita sehingga tidak cocok untuk diberikan kepada bayi. Batita dianjurkan tidak mengonsumsi makanan yang mengandung kadar gula atau garam yang tinggi. Karena hal ini akan bisa membahayakan untuk kesehatan bayi.
Kebutuhan gula dan garam pada batita kurang dari 1 gram per hari. Sementara bayi setiap harinya sudah memperoleh kebutuhan gula dan garam pada ASI ataupun susu formula. Maka dari itu, batita disarankan tidak mengonsumsi makanan yang mengandung gula berlebihan.
Penting untuk diingat bahwa ginjal bayi akan bekerja lebih keras lagi jika diberikan makanan yang mengandung kadar gula dan garam yang tinggi. Risiko yang akan terjadi adalah bisa menimbulkan hipertensi dan penyakit ginjal ketika sang buah hati tumbuh dewasa.
Perlu diketahui, makan durian harus dikunyah. Sementara bayi belum bisa melakukannya. Durian yang kaya akan serat setelah dikonsumsi akan menyerap air dan membengkak di usus dan perut. Jika bayi mengonsumsi durian terlalu banyak maka ususnya bisa tersumbat dan menimbulkan konstipasi. (Niswatul Mahmudah)