Padang - Dianggap berjasa dalam bidang pendidikan, Mantan Wakil Presiden (Wapres), Jufuf Kalla (JK), mendapat gelar kehormatan Doktor Honoris Causa (H.C) dari Universitas Negeri Padang (UNP) di Padang, Sumatera Barat, Kamis 5 Desember 2019.
Tanpa mutu pendidikan yang tinggi kita tidak mampu memiliki SDM unggul.
Sumando Minang ini diberikan gelar H.C karena dianggap berhasil dalam memperjuangkan mutu pendidikan di Indonesia. Kepedulian JK terhadap dunia pendidikan juga menjadi salah satu faktor tim promotor UNP memberikannya gelar kehormatan bidang pendidikan.
Pemilik nama asli Muhammad Jufuf Kalla itu mengaku senang berbicara soal peningkatan mutu pendidikan. Dia meyakini bahwa hanya dengan pendidikan nasional bermutu atau berkualitas tinggi dan merata secara nasional bisa membawa kemajuan Indonesia.
"Tanpa mutu pendidikan yang tinggi kita tidak mampu memiliki SDM unggul, yang selanjutnya menjadi lokomotif bagi negara Indonesia yang maju dan kompetitif di tengah persaingan dunia internasional," katanya.
Wapres Jokowi periode pertama ini mengatakan berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Seperti perubahan kurikulum terakhir tahun 2013. Namun yang paling penting antara lain ketentuan dalam UUD 1945 bahwa anggaran pendidikan 20 persen dari APBN.
JK menyebutkan selama di pemerintahan sejak tahun 1999 hingga 2019, pengalaman dan usaha menciptakan pendidikan nasional bermutu dilakukan melalui perbaikan sarana, guru dan sistem, serta penerapan ujian nasional.
"Dengan adanya ujian nasional ini, kita dapat menjaga mutu pendidikan dengan mendorong siswa belajar keras dan sekaligus melakukan evaluasi secara berkelanjutan," tutup JK.
Sementara itu, Rektor UNP, Ganefri, mengatakan gelar kehormatan H.C ini kali ke empat diberikan UNP pada putra putri terbaik bangsa. Selain berjasa dan dianggap sebagai pejuang dibidang pendidikan, tokoh-tokoh yang mendapatkan gelar H.C juga memiliki perhatian dalam peningkatan dunia pendidikan.
"Sudah 4 tokoh yang diberikan UNP gelar H.C ini. Pertama kepada Muhammad Syafei, Gamawan Fauzi, Megawati Sukarnoputri dan Dato’ Seri Anwar Ibrahim," katanya. []