Serukan People Power Pegawai Dinsos Sulsel Diciduk

Pegawai honorer Dinsos sulsel Muhammad Aufar (29) diciduk Polisi karena serukan people power
Muhammad Aufar mengenakan baju orange saat pelaksanaan konferensi pers di Mapolda Sulsel, Jumat 17 Mei 2019. (Foto: Tagar/Aan Febriansyah)

Makassar - Pegawai honorer Dinas Sosial Provinsi Sulsel Muhammad Aufar (29) di ciduk tim Cyber Polda Sulsel setelah menebar seruan ajakan melaksanakan people power yang Ia posting melalui akun pribadinya. Aufar menyebar postingan itu pada 8 Mei 2019 lalu.

"Pelaku melakukan postingan ajakan people power dengan tujuan untuk mengajak orang-orang yang membaca postingannya ikut turun ke jalan pada tanggal 22 Mei mendatang saat pengumuman dari KPU," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani, Jumat 17 Mei 2019.

Menurut Dicky, Aufar memposting tulisan “kami tidak perlu capek menunggu kesiapan KPU karena semua sia-sia. Karena kami jauh lebih siap untuk people power tanggal 20-22 Mei 2019. Diperkirakan memakan 200 korban jiwa nanti”.

"Ini Ia lakukan untuk menyuarakan keadilan atas kecurangan yang dilakukan oleh KPU," jelasnya.

Sementara itu Aufar mengakui, saat dirinya memposting ujaran ajakan people power itu dalam kondisi sadar, dan sudah siap menerima hukuman atas apa yang dilakukannya.

Itu merupakan uneg-uneg saya secara pribadi. Saya tahu tindakan saya salah, dan sudah siap menerima hukuman dari kepolisian.

Pria asli Kabupaten Sengkang itu mengaku, mendapat informasi-informasi tengang aksi people power dari media sosial miliknya, terkhusus dari postingan-postingan di akun facebooknya.

Pria lulusan sarjana dari Bandung ini ditangkap pada Kamis 16 Mei 2019 di Jalan Adiyaksa 2 Kompleks Kejaksaan Kota Makassar. Atas kasus tersebut Ia dikenai pasal 45A ayat (2) Jo. Pasal 28 ayat (2) UU RI No.19 tahun 2016 tentang informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), dengan hukuman paling lama enam tahun dan denda paling banyak satu miliar.

Baca juga:

Berita terkait
0
Pemimpin G7 Janjikan Dana Infrastruktur Ketahanan Iklim
Para pemimpin dunia menjanjikan 600 miliar dolar untuk membangun "infrastruktur ketahanan iklim" perang Ukraina juga menjadi agenda utama