Medan - Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resort Kota Besar Medan memeriksa lima orang saksi atas tewasnya Bripda DO dengan peluru senjata api oleh rekannya, Sabtu, 28 Maret 2020.
Selain memeriksa saksi, kepolisian juga memeriksa senjata yang menewaskan personel Satuan Sabhara Polrestabes Medan di Barak Lajang lantai II, Markas Komando, berada di Jalan Putri Hijau, Kecamatan Medan Barat.
Iya, untuk saksi diperiksa oleh Satreskrim Polrestabes Medan sudah ada lima personel.
Informasi yang diterima oleh Tagar, senjata api jenis Glock menewaskan Bripda DO adalah milik perwira Polda Sumut yang dipegang oleh ajudannya.
Lima saksi telah diperiksa penyidik Propam Polrestabes Medan diantaranya adalah Bripda DI, Bripda DD, Bripda DFP, Bripda ASD, dan Bripda FA. Mereka semua adalah personel dari Satuan Sabhara dan merupakan rekan korban.
Diperiksanya lima orang saksi dibenarkan oleh Kepala Seksi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polrestabes Medan, Kompol Herwansyah Putra, ketika dikonfirmasi Tagar, melalui selularnya Minggu 29 Maret 2020.
"Iya, untuk saksi diperiksa oleh Satreskrim Polrestabes Medan sudah ada lima personel. Perkara ini masih dalam penyelidikan, kita belum bisa menyimpulkan apakah ini bunuh diri atau tidak," kata Herwansyah.
Sebagaimana diketahui, senjata milik Bripda DI meletus dan mengenai kepala Bripda DO. Hanya dengan satu peluru, korban tewas ditempat. Suara letusan senjata itu membuat seluruh personel sedang berdinas menjadi kaget.
Mereka kemudian melihat korban dalam keadaan tewas dilokasi kejadian. Mendapati itu, komandan kesatuan maupun pimpinan di Satuan Sabhara membawa jenazah ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi.
Selain itu, tim dari inafis Polrestabes Medan melakukan cek tempat kejadian perkara, memeriksa sejumlah saksi yang dianggap mengetahuinya. Di dalam barak atau tempat tinggal milik korban ditemukan banyak tetesan darah. Selanjutnya kepolisian memberikan garis pembatas dilokasi.
Kepala Satuan Reserse Kriminal, Polrestabes Medan Ajun Komisaris Besar Maringan Simajuntak membenarkan adanya insiden menimpa personel Satuan Sabhara.
"Masih dalam proses, kita belum bisa menjabarkan lebih luas mengenai insiden itu. Mohon bersabar ya," kata Maringan. []