Medan - Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Inspektur Jenderal Polisi Martuani Sormin memanggil Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara Riadil Lubis, Rabu, 20 Mei 2020.
Pemanggilan terkait dugaan penyelewengan penyaluran bantuan sosial dalam bentuk sembako maupun uang tunai untuk masyarakat yang terdampak Covid-19.
Riadil yang juga Kepala Pusat Pengendali Operasional (Pusdalop) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara datang memenuhi panggilan dalam bentuk undangan dari jenderal bintang dua tersebut pukul 15.30 WIB.
Kedatangan saya hari ini berjumpa dengan Kapolda Sumatera Utara dalam rangka menjelaskan permasalahan yang terjadi di Kabupaten Simalungun
Riadil diminta memberikan klarifikasi masalah yang terjadi dalam penyaluran bansos, terutama di Kabupaten Simalungun.
Sekitar satu jam bersama dengan Inspektur Jenderal Martuani Sormin, Riadil tampak ke luar dari ruangan dengan menggunakan kemeja putih.
"Kedatangan saya hari ini berjumpa dengan Kapolda Sumatera Utara dalam rangka menjelaskan permasalahan yang terjadi di Kabupaten Simalungun, dan semuanya sudah saya jelaskan. Saya harus ambil bola dan jelaskan semua permasalahan yang telah terjadi di sana. Dari pada melebar ke mana-mana," ungkap Riadil.
Selain memenuhi panggilan Kapolda, Riadil juga mengakui adanya kegiatan yang sama dengan Kejaksaan maupun Panglima Kodam I Bukit Barisan. "Saya sudah ke Pangdam, Kejaksaan, kami jelaskan dan klarifikasi semuanya," ungkapnya.
Diceritakan Riadil, permasalahan yang terjadi di Kabupaten Simalungun dikarenakan isi atau muatan dalam karung beras 10 Kg, namun isinya tidak sampai 10 Kg.
"Masalah bantuan sembako yang terjadi di Kabupaten Simalungun kemarin, beras segoni sepuluh kilo namun isinya tidak sampai sepuluh kilo. Itu sudah ditarik semua, hari itu juga ditarik ke Medan," katanya.
Dia menyebut, bantuan telah dikirim kembali ke Kabupaten Simalungun dengan beras yang lain. Beras yang bermasalah diganti.
"Kita ganti semuanya, total beras atau sembako yang sudah dikirim ke Kabupaten Simalungun ada sekitar 40 truk, semua itu kebutuhan masyarakat di sana. Termasuk gula dan lainnya," ungkapnya.[]