Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR Martin Manurung mengecek harga jual gula di Pasar Lumban Julu, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Jumat, 6 Maret 2020. Pengecekan dilakukan setelah adanya laporan dari pedagang terkait tingginya harga sembako tersebut.
Ketidakstabilan harga seperti ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah.
Ketika turun ke lapangan, Martin menemukan kelangkaan kepada komoditi gula di pasar. Atas temuannya itu, dia meminta pemerintah daerah setempat memperhatikan penyebab kelangkaan hingga membuat harga gula melonjak.
"Ketidakstabilan harga seperti ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah. Khusus gula pasir, saya berharap agar Kementerian Perdagangan melihat langsung kondisi di lapangan dan melakukan operasi pasar," kata dia di Pasar Lumban Julu, Jumat, 6 Maret 2020.
Ketua DPP Partai NasDem mengatakan harga gula pasir biasanya Rp 12.000 per kilogram, kini di pasaran mencapai Rp 14.000 hingga Rp 16.000 per kilogram.
Temuan Martin di pasar juga memaparkan ketersediaan bawang putih, bawang merah, cabai, dan tomat cukup melimpah sehingga harga justru relatif turun.
Salah seorang pedagang di Pasar Lumban Julu, Boru Butarbutar mengaku dapat menyetok dan menjual gula dalam jumlah banyak. Namun, harga gula ternyata tak dapat diprediksinya sehingga timbul ketakutan mengalami kerugian.
"Kami takut beli banyak-banyak. Takut kalau tiba-tiba harga kembali turun. Padahal modal masih tertanam," ujarnya di hadapan Martin.
Di tempat terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey menjelaskan langkanya gula di pasaran disebabkan karena menurunnya produksi tahun 2019. Akibatnya, harga gula pun turut naik sesuai mekanisme pasar. []