Jakarta – Pemerintah Selandia Baru dan Korea Selatan mengumumkan sanksi baru untuk Rusia pada Senin, 7 Maret 2022, setelah Rusia melakukan invasi ke Ukraina.
Dikutip dari Aljazeera, sanksi baru yang diberikan oleh pemerintah Selandia Baru bertujuan untuk menghukum Rusia atas invasinya ke Ukraina.
Sanksi tersebut merupakan sanksi pertama yang diberikan oleh Selandia Baru ke Rusia setelah invasi yang dilakukan oleh negara tersebut atas Ukraina.
Pemerintah Selandia Baru mengatakan bahwa mereka akan memperkenalkan undang-undang untuk memungkinkan negara tersebut membekukan aset Rusia di Selandia Baru.
Perdana Menteri, Jacinda Ardern mengatakan sanksi akan memberikan negara itu kemampuan untuk mencegah orang dan perusahaan memindahkan uang dan aset mereka ke negara Rusia.
Langkah ini juga untuk menghindari sanksi yang dijatuhkan oleh negara lain ke Selandia Baru.
Ardern juga mengatakan untuk menghentikan superyacht, kapal, dan pesawat terbang dari Rusia memasuki perairan atau wilayah udara Selandia Baru.
Ardern juga merilis daftar 100 orang yang dilarang bepergian ke Selandia Baru.
Selandia Baru sebelumnya hanya dapat menerapkan sanksi ketika Dewan Keamanan PBB telah memberlakukannya.
Dewan Keamanan tidak akan dapat menjatuhkan sanksi terhadap Rusia karena Rusia memiliki kekuatan untuk memveto mereka.
Ardern mengatakan pemerintah terpaksa memperkenalkan undang-undang baru karena batasan dalam sistem multilateral saat ini.
“Pada akhirnya jika kami memiliki dewan keamanan yang lebih fungsional, kami tidak akan menghadapi masalah ini sejak awal,” kata Ardern.
Sementara itu, Korea Selatan telah memutuskan untuk membekukan transaksi dengan bank sentral Rusia.
Negara ginseng itu juga melumpuhkan aset apa pun yang dipegang oleh bank dalam won, dalam langkah terbaru negara itu untuk bergabung dengan upaya negara-negara Barat meningkatkan sanksi terhadap Moskow.
Salah seorang pejabat Kementerian keuangan Korea Selatan mengatakan akan merilis rincian sanksi lebih lanjut, yang akan sejalan dengan sanksi keuangan yang diberikan AS.
Langkah itu dilakukan setelah Seoul sebelumnya mengumumkan akan melarang ekspor barang-barang strategis, memblokir beberapa bank Rusia dari sistem pembayaran internasional SWIFT, dan meningkatkan bantuan ke Ukraina.
Barang-barang yang dibatasi akan mencakup elektronik, semikonduktor, komputer, informasi dan komunikasi, sensor dan laser, navigasi dan avionik, serta peralatan kelautan dan kedirgantaraan. []
Baca Juga
Konsekuensi Berat Bagi Rusia Jika Invasi Ukraina
Dari Pemimpin Dunia Sampai Atlet Kecam Invasi Rusia ke Ukraina
Latar Belakang Konflik Ukraina dan Invasi Rusia ke Donbas
Unjuk Rasa Ribuan Warga Ukraina di Tengah Ancaman Invasi Rusia