Jakarta – Sehari setelah berbicara dengan Presiden Ukraina, sejumlah anggota Kongres Amerika Serikat (AS) berjanji untuk menyediakan bantuan militer tambahan untuk Kyiv, yang sedang melawan invasi Rusia.
Kongres akan segera menyetujui dana darurat, menyalurkan "10 miliar dolar untuk perangkat pertahanan Ukraina, serta bantuan kemanusiaan untuk membantu warga sipil," kata Senator Chris Murphy dari negara bagian Connecticut, dalam program TV Fox News Sunday.
Bantuan untuk Kyiv pada umumnya mendapat dukungan bipartisan dari Kongres. Tapi para anggota Kongres mempermasalahkan sebuah permohonan Ukraina yaitu zona bebas terbang di atas wilayah udara itu untuk mencegah serangan udara Rusia.
Permintaan tersebut bisa berarti "Perang Dunia III," kata Senator asal Partai Republik Marco Rubio dari negara bagian Florida kepada ABC’s “This Week” pada Minggu, 6 Maret 2022. "Saya pikir ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk membantu Ukraina melindungi diri sendiri .... tapi saya pikir orang-orang harus paham dampak dari zona bebas terbang."
Seorang senator lainnya, Joe Manchin dari West Virginia, yang merupakan anggota Partai Demokrat, menyatakan sikap yang lebih luwes. “Saya tidak akan menghapus kemungkinan apapun dari daftar perundingan," ujarnya dalam sebuah acara yang disiarkan NBC.
Murphy, yang juga merupakan anggota Partai Demokrat, menyampaikan pandangannya yang lebeih luwes dibanding anggota lain tentang zona bebas terbang yang diminta presiden Ukraina.
“Jika saya adalah Presiden Zelenskyy, saya akan meminta zona bebas terbang. Masalahnya, tidak ada yang namanya zona bebas terbang di atas Ukraina."
Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Minggu, 6 Maret 2022, menegaskan kampanye militernya di Ukraina terus berjalan sesuai rencana dan tidak akan berakhir hingga Ukraina berhenti melawan (vm/rs)/voaindonesia.com/VOA. []
Konsekuensi Berat Bagi Rusia Jika Invasi Ukraina
Dari Pemimpin Dunia Sampai Atlet Kecam Invasi Rusia ke Ukraina
Latar Belakang Konflik Ukraina dan Invasi Rusia ke Donbas
Unjuk Rasa Ribuan Warga Ukraina di Tengah Ancaman Invasi Rusia