Sel Kosong dan 30 Saung Mewah di Sukamiskin

Sel kosong dan 30 saung mewah di Sukamiskin. KPK membongkar bangunan mewah buatan napi koruptor itu.
Sel Kosong dan 30 Saung Mewah di Sukamiskin | Tim KPK di Lapas Sukamiskin Bandung, Rabu malam (25/7/2018). (Foto: Tagar/Erian Sandri)

Bandung, (Tagar 26/7/2018) - Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melanjutkan pengungkapan transaksi kotor dalam lembaga pemasyarakatan (Lapas) kelas I Sukamiskin Bandung. 

Setelah operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap enam orang termasuk Kepala Lapas Wahid Husen dan narapidana korupsi Fahmi Darmawansyah, Lapas Sukamiskin masih terus menjadi sorotan, di antaranya terkait saung mewah dan beberapa sel kosong tanpa penghuni di dalam lapas.

KPK pada Selasa (24/7) melakukan pembongkaran pada fasilitas mewah milik para napi berduit tersebut, di antaranya 30 saung mewah yang dibangun para napi koruptor.

Tidak cukup sampai di situ, pada Rabu sore (25/7) KPK kembali mendatangi Lapas Sukamiskin dengan pengawalan dari pihak kepolisian Polrestabes Bandung. Kedatangan KPK di Lapas Sukamiskin guna melakukan penggeleledahan kembali pada sejumlah kamar yang salah satu di antaranya milik Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan yang sejak Sabtu lalu disegel oleh pihak KPK.

Tim penyidik KPK berjumlah 10 orang dengan dua mobil Innova. Penggeledahan dilakukan sejak pukul 14.00 Wib hingga malam pukul 18.20 Wib.

Seorang penyidik KPK di lokasi mengatakan bahwa penggeledahan dilakukan sesuai prosedur.

Saat ditanya apakah dua kamar milik Wawan dan Fuad Amin  yang dilakukan penggeledahan, penyidik tersebut menjelaskan, "Iya seperti itulah, sesuai berita kemarin yang ramai saja, kita geledah."

Dari hasil penggeledahan, pihak KPK menyebutkan bahwa ada 10 tas barang bukti yang diamankan oleh penyidik. 

"Ada di mobil putih, sekitar 10 tas barang buktinya," jelasnya.

Sebanyak 30 personel pihak kepolisian dari Polrestabes Bandung turut mengamankan jalannya penggeledahan yang dilakukan KPK di Lapas Sukamiskin.

"Kami bertugas mengawal pengamanan penggeledahan yang dilakukan KPK," ujar seorang personel polisi yang bertugas di lokasi.

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.