Jayapura, (Tagar 1/12/2018) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua menyebutkan 38.874 orang di Papua menderita HIV/AIDS. Catatan per 30 September 2018 itu disebut menempati posisi teratas di Indonesia jika ditengok berdasarkan persentasi jumlah penduduk.
Kepala Dinas Kesehatan Papua, Aloysius Giyai mengungkapkan jika dihitung secara absolut berdasarkan jumlah kasus, Papua berada di urutan ke-4 dari 34 provinsi setelah DKI Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat.
"Selain faktor heteroseksual, juga karena faktor perantara misalnya daerah penambangan liar di mana transaksi seks PSK (pekerja seks komersil) dibayar dengan hasil dulang emas, tidak mesti harus cash atau tunai," kata Aloysius di Jayapura, Papua, disitat Antara, Sabtu (1/12)
Mantan Direktur RSUD Abepura itu menambahkan, peredaran miras bebas menjadi penyebab lain sejumlah wilayah di Papua memiliki banyak kasus AIDS.
Aloysius kemudian memaparkan survei dari beragam Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) soal maraknya seks bebas bocah di bawah usia 15 tahun di sejumlah terminal angkutan umum di Papua. Perilaku seks bebas itu dilakukan antara satu perempuan dengan kekasihnya yang mengajak pria lain. Aloysius menilai, fenomena pemicu penyebaran AIDS di Papua itu harus dihentikan.
"Saya melihat dari data kasus dan fakta penyebab HIV-AIDS, semua sektor harus peduli dan bekerja nyata bersama instansi teknis, Dinas Kesehatan, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) dan lembaga swadaya masyarakat bersama sama menekan penyebaran HIV," ujarnya.
Adapun sektor yang dimaksud Aloysius adalah Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Pendidikan. Selain itu, lanjut Aloysius, peran orangtua mencegah anak menjaga pergaulan sangat penting.
Berita terkait
