Kudus - Kebijakan baru dibuat Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, jelang pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS). Sekolah yang mengalami kendala di pelaksanaan ujian secara online, diperbolehkan menggelar UTS secara tatap muka.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kudus Harjuna Widada mengatakan kondisi Kota Kretek yang masih zona oranye, membuat pelaksanaan ujian sekolah semestinya dilaksanakan secara daring.
Hanya saja, bagi sekolah yang kesulitan melakukan ujian dalam jaringan (daring), seperti susah sinyal ataupun ada siswanya yang tidak memiliki smartphone, sekolah tersebut bisa menggelar ujian secara tatap muka.
Tidak hanya itu, bagi SD dan SMP yang jumlah siswanya sedikit, tiap kelas tidak lebih dari 10 siswa, juga diperkenankan melaksanakan ujian tatap muka.
"Untuk sekolah-sekolah di daerah atas seperti di lereng Gunung ataupun daerah Wonosoco yang susah sinyal, bisa menggelar ujian dengan tatap muka. Tentu hal ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat," kata Harjuna saat ditemui Tagar di Commad Center, Selasa, 1 September 2020.
Protokol kesehatan itu di antaranya setiap siswa yang mengikuti ujian harus menggenakan masker, ada fasilitas cuci tangan, cek suhu badan dan physical distancing. Kemudian, siswa yang datang ke sekolah menggunakan pakaian bebas dan harus diantar jemput orang tuanya.
"Hal ini sudah kami sosialisaikan ke sekolah-sekolah di Kudus. Namun, sampai saat ini belum ada satupun sekolah yang izin ke kami untuk menggelar UTS dengan tatap muka," tuturnya.
Baca juga:
- Protes Kebijakan Seni Hiburan di Kudus, Jogetin Aja
- Risiko Pedagang Pasar di Kudus Jika 3 Hari Absen
- Abai Protokol Kesehatan di Kudus, Izin Usaha Dicabut
Ditemui terpisah, Plt Bupati Kudus Hartopo mengatakan secara umum proses pembelajaran di Kudus masih dilakukan secara daring. Namun untuk ujian sekolah, pihaknya membuat kebijakan pelaksanaan ujian dengan tatap muka.
"Kalau ujian pakai daring itu namanya pembodohan. Nanti anak tidak memiliki motivasi belajar dan tidak berkembang. Makanya khusus ujian kami arahkan dilakukan di sekolah," ujar dia.
Saat disinggung mengenai wacana pembukaan sekolah, Hartopo menegaskan sampai saat ini Pemerintah Kudus masih menunggu intruksi dari pusat dan Gubernur Jawa Tengah
"Nanti kalau Kudus sudah zona hijau akan kami ajukan fasilitasi izin ke provinsi," ucapnya. []