SMK di Kudus Uji Coba Masuk Sekolah

SMK Wisudha Karya Kudus mulai melakukan uji coba masuk sekolah. Uji coba difokuskan untuk kegiatan praktikum siswa Teknik Mesin.
Siswa SMK Wisudha Karya Kudus melakukan uji coba masuk sekolah, mengikuti kegiatan praktikum di teaching factory. (Foto: Tagar/Nila Niswatul Chusna)

Kudus - Sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kudus merespons positif kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang memberi kelonggaran aktivitas belajar mengajar, khususnya kegiatan praktikum. SMK Wisudha Karya Kudus mulai melakukan uji coba masuk sekolah.

Uji coba masuk sekolah yang dilakukan di sekolah itu telah berjalan selama dua hari, mulai Senin, 10 Agustus 2020. Protokol kesehatan ketat pun diterapkan dalam uji coba ini.

Kepala SMK Wisudha Karya Kudus Fakhrudin mengatakan uji coba masuk sekolah ini dilakukan pihaknya setelah adanya keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta telah melalui persetujuan pengawas SMK.

"Pendidikan di SMK, 60 persen pembelajarannya dilakukan secara praktik. Hal inilah yang kemudian membuat kami harus segera melakukan uji coba masuk sekolah," katanya kepada Tagar, Selasa, 11 Agustus 2020. 

Fakhrudin menuturkan uji coba masuk sekolah ini baru untuk siswa dari kejuruan Teknik Mesin saja. Siswa kejuruan lainnya akan menyusul setelah adanya keputusan resmi dari Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK di Kudus.

Pendidikan di SMK, 60 persen pembelajarannya dilakukan secara praktik. Hal inilah yang kemudian membuat kami harus segera melakukan uji coba masuk sekolah.

50 anak per dua hari. Siswa kemudian dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari lima siswa dan hanya mengikuti pembelajaran selama tiga jam.Sebagai wujud penerapan protokol Covid-19, tidak semua siswa Teknik Mesin masuk sekolah. Mereka digilir, 50 anak per dua hari. Siswa kemudian dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari lima siswa dan hanya mengikuti pembelajaran selama tiga jam.

"Satu guru mengajar lima siswa. Proses pembelajaran dilakukan di ruang yang berbeda-beda. Ada yang di ruang kelas, di teaching factory hingga di laboratorium komputer," tuturnya

Masker, face shield dan sarung tangan lateks menjadi alat pelindung diri (APD) yang wajib mereka kenakan saat proses pembelajaran. Tak hanya itu, sebelum mengikuti pembelajaran siswa wajib melakukan pengukuran suhu tubuh dan cuci tangan.

Baca juga: 

Selain uji coba masuk sekolah, SMK Wisudha Karya Kudus juga menggelar ujian pra-Prala dan pasca-Prala untuk siswa kejuruan Teknik Pelayaran Nautika Kapal Niaga. Total ada sekitar 150 siswa yang mengikuti ujian ini.

Fakhrudin berharap melalui uji coba masuk sekolah ini proses pembelajaran di SMK bisa kembali dimulai dengan memperhatikan protokol kesehatan. 

"Tidak semua praktikum di SMK bisa dilakukan secara mandiri di rumah. Mereka butuh teaching factory untuk melakukan praktikum. Untuk itu, kami berharap pendidikan SMK di Kudus bisa segera berjalan," ucap dia. []

Berita terkait
Suasana Hari Pertama Masuk Sekolah di Kudus
Ratusan siswa SMPN 1 Mejobo Kudus mengikuti masa pengenalan lingkungan. Mereka berjemur dan membawa tanaman untuk mempercantik lingkungan sekolah.
Siswa SMP di Kudus Jalani MPLS dengan Hybrid Virtual
SPMN 1 Kudus menerapkan MPLS secara hybrid virtual. Sekolah menggabungkan motode online dan offline di pembelajaran siswanya.
Ortu di Kudus Kewalahan Dampingi Anak Belajar Daring
Fenomena kebijakan pembelajaran daring di Kudus. Banyak ibu yang akhirnya emosional karena kewalahan dampingi anak belajar di rumah.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina