Seknas Jokpro: Optimis Amandemen UUD 1945 Bisa Terjadi Pertengahan Tahun 2022

Penasihat Komunitas Jokowi Prabowo 2024 alias Jokpro 2024, M. Qodari optimis Amandemen UUD 1945 dilakukan pada pertengahan 2022.
Joko Widodo dan Prabowo Subianto. (Foto: Tagar/Setneg)

Jakarta - Untuk mendorong agar Presiden Joko Widodo dapat kembali maju di Pilpres 2024, berpasangan dengan Prabowo Subianto. Penasihat Komunitas Jokowi Prabowo 2024 alias Jokpro 2024, M. Qodari optimis Amandemen UUD 1945 mengenai masa jabatan presiden menjadi 3 periode sangat mungkin dilakukan apabila syarat-syarat yang ditentukan dalam UUD RI 1945 terpenuhi.

"Memang UUD 45 sudah mengatur pada pasal 37 bahwa UUD 45 bisa diubah sejauh syarat-syaratnya dipenuhi, diusulkan sepertiga anggota MPR, kemudian dihadiri 2/3 anggota MPR dan juga disetujui 50 persen plus 1 kalau nggak salah nanti bisa dicek konstitusinya tapi intinya sejauh syarat-syarat itu terpenuhi, maka kemudian amandemen bisa dilakukan," ujar Qodari dalam diskusi bertajuk ‘1 Jam Lebih Akrab Bersama Dalang Jokpro 2024, Sabtu, 14 Agustus 2021. 

Qodari juga mengatakan pada kenyataannya amandemen UUD 1945 sudah pernah dilakukan beberapa kali yakni 1999, 2000, 2001, dan 2002. Ia mengatakan, amandemen itu dilakukan secara faktual bukan prank atau tipuan.


Kita udah melihat bagaimana perundang-undangan yang sulit misalnya seperti Omnibus Law segala macam kan disetujui begitu jadi saya melihat PR kita itu ada di masyarakat.


Untuk itu, Qodari berpandangan dengan besarnya koalisi pemerintahan di parlemen sudah memenuhi syarat untuk melakukan amandemen UUD 1945.

"Jadi kalau kita bicara kekuatan politik yang ada pada hari ini ya yang ada di parlemen, itu menurut saya sudah sangat mendekati syarat-syarat untuk peluang bisa terjadinya amandemen, begitu," ucapnya. 

Lebih lanjut, Qodari menyatakan dukungan untuk Jokowi maju menjadi tiga periode saat ini pekerjaan rumahnya hanya dengan rakyat. Pasalnya soal urusan dengan elite politik terkait amandemen sudah terselesaikan.

"Jadi PR kita hari ini ada dua, pertama elite politik, yang kedua adalah masyarakat, saya melihat bahwa PR terbesar itu justru ada di masyarakat, karena ya kalau bicara elite politik tanya setuju apa nggak, ya kan 80 persen koalisinya Pak Jokowi," kata Qodri yang juga Direktur Eksekutif Indo Barometer.

Qodari juga menyampaikan bahwa dengan koalisi besar di parlemen bukan tidak mungkin amandemen akan dilakukan. Menurutnya, UU Omnibus Law yang berat saja bisa lolos di parlemen.

"Kita udah melihat bagaimana perundang-undangan yang sulit misalnya seperti Omnibus Law segala macam kan disetujui begitu. Jadi saya melihat PR kita itu ada di masyarakat," ujarnya. 

Selain itu, Qodari memperkirakan target amandemen UUD 1945 terjadi sebelum dimulainya tahapan pemilu oleh KPU yang diperkirakan akan terjadi sekitar pertengahan tahun depan. Agar antara amandemen dengan tahapan pemilu tidak bertabrakan sekaligus mempermudah pekerjaan KPU.

“Berdasarkan pengalaman kira-kira punya batas waktulah untuk memulai tahapan pemilu kalau tidak salah, tahapan pemilu itu akan dilaksanakan atau katakanlah dikibarkan benderanya itu pada pertengahan tahun depan, mungkin antara Juni atau Juli, nah kapan amandemennya? Ya kira-kira sebelum itu, supaya antara amandemen dengan tahapan pemilu ini dia tidak tabrakan juga mempermudah KPU,” ucapnya. 

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Jokpro 2024 Timothy Ivan Triyono kembali menegaskan bahwa ide atau gagasan Jokpro 2024 bukan gagasan halu dan sama sekali tidak melanggar konstitusi.

"Sebab berdirinya Jokpro 2024 ini berdasarkan imajinasi politik masyarakat Indonesia yang tercermin dari beberapa hasil survei memposisikan Jokowi dan Prabowo selalu diposisi teratas dari sisi keterpilihan," ujarnya. 

Timothy juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergabung mendukung Jokpro 2024 agar Indonesia Aman, Damai, dan Sejahtera.

“Mari saya mengajak saudara-saudara semua bergabung dengan Jokpro 2024, dimanapun saudara berada. Silahkan hubungi Billy (0811-8129-797) untuk bergabung dan bersama memperjuangkan Jokpro 2024. Saya yakin Jokpro 2024 dapat mencegah polarisasi ekstrim agar Indonesia Aman, Damai, dan Sejahtera. Salam Persatuan Indonesia!” ucap Timothy. []

Berita terkait
Guntur Romli Tolak Adanya Jokowi-Prabowo di Pilpres 2024
Mohamad Guntur Romli pendukung Presiden Joko Widodo tahun 2014 dan 2019 dengan tegas mengatakan menolak adanya Jokowi–Prabowo di Pilpres 2024.
Opini: Jokowi - Prabowo 2024
Tulisan ini bukan untuk mencari muka atau menjerumuskan Jokowi. Murni membahas munculnya aspirasi politik dari rakyat pengusung JokPro 2024.
Istana Menanggapi Relawan Jokowi - Prabowo Pilpres 2024
Relawan Sekretariat Nasional JokPro menjodohkan Jokowi dan Prabowo sebagai capres-cawapres 2024. Ini tanggapan Fadjroel Rachman dari Istana.
0
Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara di Naypyitaw
Kasus pengadilan Suu Kyi yang sedang berlangsung akan dilakukan di sebuah fasilitas baru yang dibangun di kompleks penjara