Jakarta – Sekretaris Jenderal Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi, Dedy Mawardi, mengecam keras pernyataan Ustad Abdul Somad (UAS), yang videonya viral mengenai salib dan jin kafir, karena bisa dinilai melecehkan simbol agama Kristen.
Menurut Dedy, apa yang disampaikan UAS itu seperti kembali membuat suasana menjadi panas di tengah mulai kondusifnya situasi politik pascapilpres lalu.
Ia mengatakan sebagai penceramah yang banyak pengikut, UAS seharusnya lebih bijak dan lebih menyejukkan dalam memberi tausiah kepada jemaahnya.
“Cara pandang UAS melihat simbol agama lain rentan menimbulkan prasangka, diskriminasi, dan sikap intoleransi. Lebih jauh ini semakin menguatkan sikap radikalisme yang sudah menjamur di Indonesia. Jika tidak ditangani dengan bijak, pernyataan UAS itu sangat berbahaya,” ujarnya.
Menurutnya, UAS adalah ulama panutan terutama bagi pengikutnya. Yang lebih menakutkan, kata Dedy, pernyataan UAS itu akan dibela mati-matian oleh pengikutnya sehingga rentan menimbulkan friksi di kalangan umat beragama.
“Kalau (friksi) ini yang terjadi maka radikalisme kembali menemukan ruang untuk bermain. Ini sangat berbahaya,” katanya.
Ia meminta masyarakat untuk menahan diri agar tidak terjebak dalam pusaran pertentangan akibat pernyataan AUS tersebut. “Sangat mahal harga yang harus kita bayar kalau sampai ada perpecahan hanya akibat pernyataan kontroversial seorang UAS,” ucapnya.
Kepada UAS, juga para penceramah lainnya di semua agama, ia meminta agar memberi kesejukan dan kedamaian dalam setiap kotbahnya, bukan membuat masyarakat jadi terkotak-kotak.
“Apalagi ini momen kemerdekaan, momen persatuan. Negara ini bisa berdiri karena masyarakatnya bersatu waktu itu. Jangan kita hancurkan persatuan yang sudah terbangun selama 74 tahun ini hanya karena seorang UAS,” katanya. []