Sekjen PBB Sebut Pasukan Rusia Bukan Penjaga Perdamaian

Guterres juga menolak klaim Presiden Vladimir Putin bahwa telah terjadi genosida terhadap penduduk etnis Rusia di wilayah tersebut
Sebuah tank bergerak di wilayah Donetsk, Ukraina, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan untuk mengerahkan pasukannya ke wilayah tersebut, pada 22 Februari 2022 (Foto: voaindonesia.com - Reuters/Alexander Ermochenko)

Jakarta – Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengatakan pada Selasa, 22 Februari 2022, bahwa setiap pasukan Rusia yang dikerahkan ke wilayah Ukraina timur bukanlah pasukan “penjaga perdamaian” seperti yang ditegaskan oleh Moskow. Guterres juga menolak klaim Presiden Vladimir Putin bahwa telah terjadi genosida terhadap penduduk etnis Rusia di wilayah tersebut.

Amerika Serikat (AS) telah menolak alasan Rusia untuk mengerahkan pasukan sebagai “penjaga perdamaian” dan menyatakan itu sebagai “omong kosong.” Amerika menuduh Moskow membangun dalih untuk perang.

“Ketika pasukan satu negara memasuki wilayah negara lain tanpa persetujuannya, mereka bukanlah penjaga perdamaian yang netral. Mereka sama sekali bukan penjaga perdamaian,” kata Guterres kepada para wartawan di PBB.

Sekjen PBB Antonio GuterresSekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, berpidato di Sidang Umum PBB di New York City, 21 September 2021. (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Dia juga mengatakan Rusia telah melanggar integritas teritorial dan kedaulatan Ukraina dengan mengakui dua wilayah separatis di Ukraina timur –Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk– yang memproklamirkan diri sendiri sebagai wilayah merdeka.

Putin pada Selasa, 22 Februari 2022, memerintahkan Kementerian Pertahanan Rusia untuk mengirim pasukan untuk “melakukan fungsi penjaga perdamaian” di wilayah Ukraina timur. Namun, ia kemudian mengatakan kepada para wartawan bahwa dia tidak mengatakan pasukan Rusia akan segera dikirim ke sana.

Guterres mengatakan bahwa ia “khawatir tentang penyimpangan konsep pemeliharaan perdamaian” itu.

Putin mengatakan pekan lalu bahwa Rusia menganggap perlakuan terhadap penduduk etnis Rusia di Ukraina timur sebagai genosida. “Saya kira tidak demikian,” kata Guterres ketika ditanya tentang pernyataan Putin tersebut (lt/ps)/Reuters/voaindonesia.com. []

PBB Sebut Rusia Melanggar Kedaulatan Ukraina

Reaksi Dunia Atas Tindakan Rusia Terhadap Ukraina

Warga Ukraina di Amerika Unjuk Rasa

Anggota Kongres Amerika Desak Biden Menghukum Putin

Berita terkait
Amerika dan Uni Eropa Jatuhkan Sanksi Terhadap Rusia
Presiden Biden mengumumkan sanksi keuangan terhadap bank-bank Rusia sebagai respons atas langkah "awal invasi Rusia ke Ukraina"
0
Anak Elon Musk Mau Mengganti Nama
Anak CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, telah mengajukan permintaan untuk mengubah namanya sesuai dengan identitas gender barunya