Sejumlah Negara EU Usir Puluhan Diplomat Rusia Terkait Dugaan Pengintaian

Pengusiran itu terjadi setelah hubungan antara Uni Eropa dan Rusia mencapai titik terendah dalam sejarah menyusul invasi Rusia ke Ukraina.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Sejumlah negara Uni Eropa (EU), termasuk Belgia, Belanda, dan Irlandia, pada Selasa, 28 Maret 2022 mengusir puluhan diplomat Rusia, beberapa di antaranya diusir atas dugaan pengintaian, yang menurut perdana menteri Irlandia merupakan sebuah langkah terkoordinasi.

Pengusiran itu terjadi setelah hubungan antara Uni Eropa dan Rusia mencapai titik terendah dalam sejarah menyusul invasi Rusia ke Ukraina, serangan terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.

Rusia mengeluarkan pernyataan keras atas aksi "tak bersahabat" tersebut dan menjanjikan balasan.

Akhirnya, Belgia mengusir 21 diplomat Rusia atas dugaan pemata-mataan dan menimbulkan ancaman keamanan, kata Menteri Luar Negeri Belgia Sophie Wilmes di hadapan para anggota dewan perwakilan rakyat.

Langkah itu secara eksklusif terkait dengan keamanan nasional dan jalur diplomatik masih akan terbuka, kata Wilmes, dikutip dari Reuters.

Sebanyak 21 warga Rusia bekerja di kedutaan besar Rusia di Brussels dan di konsulat di Antwerp.

Mereka semua terakreditasi sebagai diplomat, namun bertugas melakukan pengintaian dan memengaruhi operasi, kata juru bicara kementerian.

Wilmes mengatakan keputusan Belgia itu dikoordinasikan dengan Belanda, yang menyuruh pulang 17 agen intelijen Rusia yang terakreditasi sebagai diplomat.

Keputusan tersebut didasarkan atas informasi dari layanan keamanan mereka sendiri, menurut kementerian luar negeri Belgia.

Irlandia juga mengusir empat pejabat senior di kedubes Rusia, sedangkan Republik Ceko meminta satu anggota staf diplomatik kedubes Rusia meninggalkan Praha.

Duta besar Rusia di sejumlah negara menumpahkan kemarahannya lewat pernyataan. Di Irlandia, staf Rusia menggambarkan keputusan pemerintah setempat "sembrono dan tidak berdasar".

Pengusiran Belgia "sama sekali tidak berdasar" dan berpotensi berdampak serius pada hubungan Rusia-Belgia, kata duta besar Rusia dalam pernyataan.

"Akan ada balasan sehubungan dengan langkah-langkah tidak bersahabat terhadap lembaga-lembaga Rusia di luar negeri," lapor kantor berita RIA, yang mengutip juru bicara Kemlu Rusia Maria Zakharova.

Perdana Menteri Irlandia Micheal Martin mengatakan pengusiran itu dilakukan atas "koordinasi bersama negara-negara lain", namun tidak mungkin mencakup koordinasi dengan semua negara Uni Eropa.

"Mustahil untuk membuat seluruh 27 (negara anggota Uni Eropa) mengerjakan agenda serupa," katanya. []


Baca Juga

Perang Hibrida Dikobarkan Rusia di Ukraina

Menhan Amerika Serukan Rusia Lakukan Deeskalasi Krisis Ukraina

Sanksi Keuangan Jadi Salah Satu Pilihan untuk Hukum Rusia

Tidak Ada Bukti Rusia Tarik Pasukan dari Perbatasan Ukraina




Berita terkait
Uni Eropa Sepakat Membentuk Pasukan Gerak Cepat
Invasi Rusia ke Ukraina picu Uni Eropa yang biasanya bergerak di bidang ekonomi untuk mewujudkan rencana pembentukan pasukan gerak cepat
Amerika dan Uni Eropa Sepakati Pemasokan Gas Cair
AS dan Uni Eropa membuat kesepakatan untuk pemasokan gas cair (LNG) ke Eropa untuk kurangi ketergantungan pada gas dari Rusia
Komisaris Uni Eropa Bahas Eksodus Pengungsi dari Ukraina
Lebih dari 3,3 juta pengungsi yang melarikan diri dari perang di Ukraina telah memasuki Uni Eropa dalam waktu kurang dari empat minggu
0
Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara di Naypyitaw
Kasus pengadilan Suu Kyi yang sedang berlangsung akan dilakukan di sebuah fasilitas baru yang dibangun di kompleks penjara