Sejarah JP. Morgan yang Dianggap Raja Wall Street

Kehebatan Morgan dalam mengelola keuangan membuat bisnisnya semakin besar pada tahun 1864.
Ilustrasi JP. Morgan. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Ketika Morgan lahir pada 17 April 1837, di Hartford, Conn, ada sedikit keraguan bahwa masa depannya terletak di perbankan. Ayahnya, Junius Spencer Morgan, adalah mitra di bank yang dijalankan oleh orang Amerika lainnya, George Peabody.

Morgan dibesarkan mengetahui dia akan menggantikan ayahnya, bolak-balik dari Amerika Serikat ke Inggris untuk menjajakan obligasi AS kepada investor London. Sebagian besar obligasi ini adalah penawaran negara bagian dan federal dan, pada periode ini dalam sejarah, risiko yang jauh lebih tinggi daripada obligasi pemerintah dari negara-negara Eropa.

Morgan memulai karirnya di New York pada tahun 1857 sebagai akuntan di perusahaan cabang Amerika Serikat milik ayahnya. 

Ada kisah yang menggambarkan bagaimana kecerdikannya Morgan saat itu berada di New Orleans untuk urusan bisnis saat itu ia bertemu dengan kapten kapal yang penuh dengan kopi. Tapi, sayangnya tidak ada pembeli.

Lalu, Morgan menggunakan dana perusahaan untuk membeli kopi dan kemudian menjualnya ke pedagang lokal untuk mendapatkan keuntungan kehebatan Morgan dalam mengelola keuangan membuat bisnisnya semakin besar pada tahun 1864.

Ayahnya fokus mengembangkan bisnisnya di London sedangkan Morgan ditugaskan untuk mengambil tanggungjawab Ayahnya di cabang Amerika Serikat. 

Karir Morgan yang sudah sukses mengambil lompatan yang lebih tinggi pada tahun 1879, saat itu William Vanderbilt menawarkan Morgan penjual 250.000 saham di New York Central road, berkat kepiawaiannya Morgan berhasil melakukan transaksi besar-besaran tanpa menurunkan harga saham. 

Dia memimpin sebuah sindikat yang menjual 40 juta dolar obligasi untuk membiayai northern Pacific real road yang saat itu merupakan transaksi obligasi kereta api terbesar dalam sejarah Amerika Serikat, setelah satu dekade berhasil menggabungkan beberapa perusahaan kereta api.

Pada abad ke-19 selama zaman emas Amerika Morgan digambar seperti seorang tokoh industrialis sukses yang menggunakan praktik bisnis yang dianggap kejam atau tidak etis. Mereka tidak suka dengan kompetisi yang ketat, jadi mereka akan menggunakan reputasi dan kekuatan mereka untuk menggabungkan bisnis tersebut sehingga dapat mengurangi persaingan sekaligus meningkatkan efisiensi. 

Namun, tidak semua orang melihat hal yang sama seperti Morgan dan teman konglomeratnya banyak yang berpikir cara yang dilakukan oleh Morgan seperti perampok karena dianggap tidak etis walaupun begitu tidak ada yang meragukan kehebatan dia dalam mengatur keuangan.

Keluarga Morgen dikenal secara luas karena memimpin bursa perdagangan Amerika Serikat di wall street, untuk keluar dari krisis keuangan pada tahun 1907. 

Namun, pada tahun berikutnya banyak orang menuduh Morgen terlalu berkuasa dan dianggap mampu memanipulasi sistem keuangan untuk kepentingan sendiri. 

Hingga akhirnya, pada tahun 1912 Morgan dipanggil untuk bersaksi di depan komite kongres Amerika Serikat soal dugaan adanya manipulatif sebuah komplotan kecil pemodal elite Wall Street.

Termasuk Morgan yang diduga berkolusi untuk mengontrol perbankan dan industri Amerika Serikat dampak dari kejadian tersebut akhirnya Amerika Serikat membentuk sistem bank sentral yang bernama Federal Reserve System pada bulan Desember 1913 dan mendorong pengesahan undang-undang anti transfer.

(Ghariza Syifa Riyashi)


Baca Juga:

Berita terkait
Sebelum Berinvestasi Saham, Simak Apa Itu Lembar Saham?
Misalnya, kamu dan dua orang teman kamu ingin membuat sebuah usaha patungan dalam bentuk perseroan terbatas (PT).
Cara Mudah Menghitung Dividen Investasi Saham
Dividen saham adalah salah satu hal yang diharapkan oleh investor di pasar modal. Dividen adalah hal yang diinginkan oleh para investor.
5 Jenis Dividen dalam Investasi Saham
Ada juga dividen yang bernama liquidating dividend. Jadi, investor akan mendapatkan dividen dari laba perusahaan