Jakarta - Secara sederhana, lembar saham adalah satuan kepemilikan saham berdasarkan nilai modal dan porsi kepemilikan terhadap keseluruhan modal awal. Untuk lebih mudah memahaminya, yuk simak penjelasan lembar saham melalui contoh kasus di bawah ini.
Misalnya, kamu dan dua orang teman kamu ingin membuat sebuah usaha patungan dalam bentuk perseroan terbatas (PT).
Modal awal yang dibutuhkan untuk membangun PT adalah Rp5 miliar. Dari angka itu, kamu menyetorkan modal awal Rp3 miliar, sementara teman kamu menyetorkan masing-masing Rp1 miliar dan Rp1 miliar.
Dengan kondisi tersebut, maka bisa disimpulkan porsi kepemilikan saham perusahaan masing-masing.
- Kamu memiliki porsi 60 persen, dari Rp3 miliar/Rp5 miliar.
- Sedangkan kedua teman kamu masing-masing memiliki porsi 20 persen, dari Rp1 miliar/Rp 5 miliar
Kemudian kita memahami bahwa nilai kapitalisasi dari perusahaan di atas adalah Rp5 miliar. Kemudian kita bicara mengenai nominal per lembar saham. Hal ini bergantung pada kesepakatan seluruh pemilik modal.
Misalnya, dalam kasus di atas, seluruh pemilik modal sepakat bahwa harga per lembar saham adalah Rp5.000 per lembar.
Dengan begitu, maka jumlah lembar saham yang dimiliki masing-masing pemodal adalah:
- Kamu dengan porsi kepemilikan 60 persen memiliki, 600.000 lembar saham (Rp 3 miliar/Rp 5.000)
- Kedua temanmu dengan porsi kepemilikan 20 persen memiliki 200.000 lembar saham (Rp 1 miliar/Rp 5.000)
Selain perhitungan itu, kita juga bisa simpulkan bahwa banyak sedikitnya lembar saham juga akan mempengaruhi harga saham. Banyak atau sedikitnya di pasaran ini disebut sebagai outstanding shares.
Nah itu dia penjelasan mengenai lembar saham, semoga bermanfaat.[]
(Fiona Renatami)
Baca Juga:
- Profil Thomas Rowe Price Jr, Sang Pelopor Growth Investing
- 5 Investor Muda Indonesia yang Sukses Berinvestasi Saham
- Yuk Kenali, Apa Sih Arti Aksi Stock Split dalam Saham?
- Saham Bursa Inggris Ditutup di Zona Merah pada Perdagangan