Sejarah Hari Listrik Nasional 27 Oktober

Hari Listrik Nasional diperingati setiap tanggal 27 Oktober setiap tahunnya yang mengacu pada sejarah hari lahirnya PLN.
Ilustrasi menara listrik. (Foto:Tagar/Pikist)

Jakarta - Hari Listrik Nasional diperingati setiap tanggal 27 Oktober setiap tahunnya yang mengacu pada sejarah hari lahirnya Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sejarah Peringatan Hari Listrik Nasional dimulai seiring nasionalisasi perusahaan-perusahaan listrik dan gas yang semula dikuasai penjajah Jepang. Setelah direbut oleh para pemuda dan buruh listrik, perusahaan-perusahaan tersebut kemudian diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia.

Kemudian, melalui Penetapan Pemerintah No. 1 tanggal 27 Oktober 1945 dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas oleh Presiden Soekarno. Sejak saat itu, tanggal 27 Oktober diperingati sebagai Hari Listrik Nasional. Kala itu kapasitas pembangkit tenaga listrik hanyalah sebesar 157,5 MW.

Meteran ListrikIlustrasi meteran listrik PLN. (Foto:Tagar/lifelyinsight)

Meski peringatan Hari Listrik Nasional mengacu pada kelahiran PLN, namun Hari Listrik bukan hanya milik PLN tetapi juga milik seluruh pemangku kelistrikan serta seluruh masyarakat Indonesia.

Sejarah kelistrikan Indonesia, dimulai akhir abad ke 19, saat pabrik gula dan pabrik teh milik Belanda mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Sementara kelistrikan untuk umum, dimulai saat perusahaan swasta Belanda NV. Nign, yang semula bergerak di bidang gas memperluas usahanya di bidang penyediaan listrik untuk umum.

Kemudian, tahun 1927 Belanda membentuk perusahaan listrik negara s'Lands Waterkracht Bedriven (LWB), yang mengelola PLTA Plengan, Lamajan, Bengkok Dago, Ubrug dan Kracak di Jawa Barat. Kemudian juga mengelola PLTA Giringan di Madiun, Tes di Bengkulu, Tonsea lama di Sulawesi Utara dan di Jakarta. Lalu di beberapa Kotapraja juga dibentuk perusahaan-perusahaan listrik Kotapraja.

Dalam perang dunia ke-2, Belanda menyerah kepada Jepang sehingga Indonesia pun dikuasai Jepang. Dus, Perusahaan listrik dan gas juga diambil alih oleh Negeri Matahari Terbit, dan semua personil dalam perusahaan listrik diambil alih orang Jepang.

Momen jatuhnya Jepang ke tangan Sekutu serta proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, menjadi kesempatan baik yang langsung dimanfaatkan oleh pemuda dan buruh listrik dan gas untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan listrik dan gas yang sebelumnya dikuasai Jepang.

Selanjutnya, pada bulan September 1945, delegasi dari buruh/pegawai listrik dan gas menghadap pimpinan KNI Pusat yang kala itu diketuai oleh M. Kasman Singodimedjo untuk melaporkan hasil perjuangan mereka. Kemudian mereka bersama-sama menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan listrik dan gas kepada pemerintah Republik Indonesia.

PLNGedung PLN . (Foto:Tagar/eksplorasi.id)

Adapun pada Selasa 27 Oktober 2020 ini, merupakan Hari Listrik Nasional ke-75 tahun. Kini, banyaknya pembangkit listrik baru yang terbangun, baik milik PT PLN (Persero) maupun swasta, membuat pasokan listrik nasional berlebih atau oversupply.

Pembangkit-pembangkit listrik baru tersebut, merupakan bagian dari program penambahan kapasitas listrik baru hingga 35.000 Megawatt dari Presiden Joko Widodo. Oversupply listrik ini, membuat pemborosan dan menyebabkan kondisi keuangan PLN berdarah-darah. Sebab, PLN tetap harus membayar listrik dari pembangkit sesuai kontrak, meski listriknya oversupply.

Kelebihan listrik PLN dari pembangkit ini terungkap dari surat yang dikirimkan Menteri BUMN Erick Thohir kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif. Oversupply Listrik PLN ini, membuat Erick Thohir menginginkan PLN agar memanfaatkan kapasitas yang ada ketimbang membuat pembangkit baru. []

Berita terkait
Keuangan PLN Berdarah-darah Gegara Oversupply Listrik
Oversupply listrik membuat keuangan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berdarah-darah.
Sejarah Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB 24 Oktober
Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diperingati setiap tanggal 24 Oktober setiap tahunnya. Tujuannya untuk mendorong perdamaian global.
Sejarah Hari Parlemen Indonesia 16 Oktober
Hari Parlemen Indonesia diperingati setiap tanggal 16 Oktober. Menandai pentingnya lembaga perwakilan yang berfungsi mewadahi aspirasi masyarakat.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.