Sebelum Tertangkap Nyabu, Andi Arief Sempat Twitwar dengan Mahfud MD

Ternyata sebelum tertangkap nyabu, Andi Arief sempat Twitwar dengan Mahfud MD.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud Md hadir dalam acara haul Gus Dur ke-9. (Foto : Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Jakarta, (Tagar 7/3/2019) - Perseteruan antara mantan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief dengan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, kian bergulir di linimasa media sosial Twitter.

Mahfud kerap mengomentari kasus dugaan penyalahgunaan narkoba Andi Arief, dinilai politisi Demokrat itu sebagai penghakiman sendiri.

Andi Arief bahkan mengancam, memperkarakan Mahfud lewat jalur hukum apabila masih melontarkan komentar-komentar yang dinilainya penuh spekulasi.

Andi AriefAndi Arief menyarankan Mahfud MD agar tidak terlalu berspekluasi terkait kasus yang saat ini membelitnya. Foto: (Screencap Twitter/AndiArief__)

"Pak Prof @mohmahfudmd, anda jangan berspekulasi dan sok tahu soal kejadian yg sedang saya alami.Saya bisa tuntut anda dalam jalur hukum dan meminta lembaga yang memberi anda gelar profesor mencabut gelar itu karena sok tahu dan sok bener," kata Andi Arief lewat cuitannya, Rabu (6/3) kemarin.

Mahfud kemudian menanggapi ancaman tersebut dengan santai. Bahkan, mantan Menteri Kehakiman dan Ham era Gusdur itu masih sempat mencuitkan sebuah kutipan dari Alkitab.

"Di dalam Alkitab (Mazmur 109: 2-3) disebutkan "Mulut orang fasik dan penipu tenganga terhadap aku. Mereka berbicara tehadap aku dgn lidah dusta. Dengan kata2 kebencian mereka menyerang aku dan memerangi aku tanpa alasan". Dikirim kepada saya oleh Pendeta Keristen Yunus Rahmadi," cuit Mahfud, Rabu (6/3) malam.

Jika ditelisik lebih lanjut, Mahfud MD dan Andi Arief sebelumnya memang pernah terlibat sebuah adu argumen di Twitter.

Saat itu, Andi geram dengan pernyataan Mahfud saat menjadi narasumber pada sebuah acara diskusi Indonesia Lawyers Club (ILC) di televisi. Melalui cuitan Twitter @AndiArief__, Dia menilai apa yang dikatakannya berbahaya, sembari memention akun personal milik Mahfud @mohmahfudMD.

Tweetwar Mahfud dan Andi AriefAndi Arief pernah terlibat tweetwar dengan Mahfud MD sebelum tertangkap nyabu. (Foto: Twitter/AndiArief__ mohmahfudmd)

"Peryataan paling berbahaya dari Prof @mohmahfudmd di ILC adalah: KPU atau aiapapun yg dianggap curang kalau tidak melebihi perbedaan suara antar paslon aman-aman saja," kata Andi 10 Januari 2019 lalu, yang langsung direspon dengan cuitan balasan oleh Mahfud yang berbunyi;

"Loh, ini kan ketentuan UU No. 8 Tahun 2011. UU itu dibuat ketika Partai Demokrat menguasai Legislatif dan Eksekutif. Yangg mengundangkan dan menandatangani UU itu Presiden SBY. Itu berbahaya, ya? Kalau bgt bs dibilang yg membuat bahaya ya, Pak Anu.... Sampaikan kpd beliau dong,".

Tweetwar mahfud dan Andi ARiefAndi Arief pernah terlibat tweetwar dengan Mahfud MD sebelum tertangkap nyabu. (Foto: Twitter/AndiArief__ mohmahfudmd)

Tensi ketegangan terus memanas saat Mahfud memberika penjelasan melalui dua buat cuitan berikutnya. Dia menjelaskan duduk perkara soal apa yang dimaksud pada pernyataannya di ILC.

"Kalau dalam Sengketa Pemilu Anda bs membuktikan kecurangan 1 jt padahal kalahnya 3 jt maka hsl pemilu tak bisa dibatalkan. Ini ketentuan UU No.8 Thn 2011. UU ini dibuat pada saat Partai Demokrat berkuasa. Kalau menurut Anda salah gugatlah Partai Demokrat (PD). Kok bilang berbahaya ke gue?," Katanya

"Yang menandatangani UU No. 8 Tahun 2011 adalah Presiden SBY, disitu disebut bahwa perhitungan hasil pemilu boleh dibatalkan oleh MK jika selisih suara yang diperkarakan bisa mengubah urutan perokehan suara (kemenangan). Kalau Anda bilang itu berbahaya, proteslah yang membuat dan menandatangani UU," pungkas Mahfud seolah membungkam Andi Arief.

Tweetwar Mahfud dengan Andi AriefAndi Arief pernah terlibat tweetwar dengan Mahfud MD sebelum tertangkap nyabu. (Foto: Twitter/AndiArief__ mohmahfudmd)

Andi Arief kembali mencuitkan komentarnya terkait penjelasan Mahfud. Meski begitu, ia tak membumbuinya dengan argumen lebih lanjut.

"Bagi saya penjelasan Prof @mohmahfudmd tetap berbahaya. SAMA juga dengan ajakan untuk pembiaran kecurangan dengan margin tertentu. Harusnya melarang kecurangan sebesar apapun," kata Andi seolah mengakhiri perdebatan. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.