Jakarta - Kinerja perusahaan yang baik akan menarik perhatian investor untuk berinvestasi di sana. Dengan harapan, nantinya pemegang saham perusahaan tersebut mendapatkan dividen setiap tahunnya dan capital gain.
Namun, sebelum mengharapkan dua potensi keuntungan tersebut, hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengecek dan memahami laporan keuangan perusahaan yang Anda tuju. Informasi di dalamnya dapat menjadi gambaran apakah nanti saat Anda berinvestasi di sana akan menerima bagian dari dividen dan capital gain.
Laporan keuangan adalah laporan yang memaparkan kinerja perusahaan dalam periode tertentu. Biasanya dalam setahun, laporan keuangan disajikan setelah melepas sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Pelaporannya dalam empat laporan keuangan yaitu triwulan I, triwulan II, triwulan III, dan tahunan.
Dilansir dari Big Alpha, dalam situasi normal, laporan keuangan triwulan I terjadi pada Januari-Maret, dan diterbitkan paling lambat 30 April. Laporan keuangan triwulan II terjadi pada April-Juni dan paling lambat 31 Juli. Laporan keuangan triwulan III pada Juli-September dan paling lambat 31 Oktober. Sementara laporan keuangan tahunan diterbitkan paling lambat 31 Maret dan sudah termasuk kinerja bulan Oktober-Desember.
Investor dapat melihat laporan keuangan pada situs bursa efek dengan cara mengunduh file laporan keuangan perusahaan yang Anda inginkan. Selain itu, dari perusahaannya pun kerap mengunggah laporan keuangannya pada website resmi atau melalui media massa cetak.
Di dalam laporan keuangan, Anda akan mendapatkan informasi, laporan arus kas, laporan laba rugi, laporan ekuitas, dan laporan neraca.
1. Laporan Laba Rugi
Saat membaca laporan laba rugi, Anda dapat mengetahui model bisnis perusahaan itu sebenarnya menjanjikan ke depannya atau tidak. Laporan ini menyajikan keuntungan dan kerugian perusahaan pada periode tertentu, bisa per bulan, tahunan, atau kuartalan.
Dari laporan laba rugi, Anda akan melihat empat komponen utama yaitu harga pokok produksi (HPP), beban operasional, pajak, pendapatan, dan pernyataan untung rugi.
2. Laporan Ekuitas
Laporan ekuitas disebut pula dengan laporan perubahan modal dan ada kaitannya dengan laporan laba rugi. Dengan laporan ini, Anda dapat mengetahui perkembangan perusahaan diikuti dengan perubahan jumlah modal.
Beberapa unsur yang terdapat dalam laporan ini ialah jumlah modal awal, data prive (jumlah yang ditarik oleh penanam modal atau direktur di luar kegiatan perusahaan), selisih antara laba bersih dan prive, serta laba rugi bersih.
3. Laporan Arus Kas
Dari laporan arus kas Anda dapat mengetahui perputaran modal atau uang yang didapat untuk mendanai aktivitas operasional pada perusahaan (pergerakan uang). Jadi, di dalam laporan ini ada transparansi sumber pendanaan mereka, biasanya dari investasi dan pinjaman.
4. Laporan Neraca
Laporan ini berlaku sebagai alat analisis perubahan kondisi keuangan dalam periode tertentu. Laporan neraca terdiri dari aktiva (aset lancar dan tidak lancar) dan pasiva (liabilitas dan ekuitas).
- Aset adalah kekayaan sebuah perusahaan baik yang berwujud maupun tidak dan dapat memberikan manfaat serta keuntungan bagi perusahaan.
- Ekuitas adalah hak pemilik dan pemegang saham sebuah perusahaan yang didapat setelah mengurangi kewajiban atau liabiltas perusahaan.
- Liabilitas adalah beban atau kewajiban keuangan milik perusahaan.
(Sekar Aqillah Indraswari)
Baca Juga:
- Penasaran? Yuk Intip Portfolio Saham Lo Kheng Hong
- Cara Menghitung Harga Saham Per Lembar
- Apa Itu Saham? Bagaimana Cara Kerjanya?
- Saham Tesla Anjlok, Elon Musk Ingin Jual 10 % Kepemilikannya