Jakarta – Beberapa keluarga migran yang tiba di Amerika Serikat (AS) akan ditempatkan di hotel-hotel berdasarkan sebuah program baru yang dikelola oleh organisasi-organisasi nirlaba. Pergesaran besar dalam penanganan imigran di AS terjadi sejak pemerintahan baru di bawah Presiden Joe Biden.
Kantor Berita Reuters melaporkan rencana itu mengutip dua sumber yang mengetahui hal itu. Langkah itu merupakan pergeseran dari pusat-pusat penahanan yang telah dikritisi oleh kubu Partai Demokrat dan para pakar kesehatan.
Imigran anak-anak yang mencari suaka ke AS dibawa ke Penitas, Texas, dari perbatasan Meksiko, 14 Maret 2021 (Foto: voaindonesia.com/Reuters).
Dua sumber itu mengatakan Endeavors, sebuah organisasi yang berbasis di San Antonio, Texas, AS, akan mengawasi apa yang dikatakannya "tempat penerimaan keluarga" di hotel-hotel di Texas dan Arizona. Organisasi itu, yang bermitra dengan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) lain, awalnya akan menyediakan hingga 1.400 tempat tidur di tujuh hotel bagi keluarga yang dianggap rentan apabila ditangkap di perbatasan.
Pembukaan tempat-tempat penerimaan itu akan menandai pergeseran besar oleh pemerintahan Presiden Joe Biden, seorang Demokrat, dari tempat-tempat penahanan keluarga migran di fasilitas-fasilitas yang mengambil keuntungan.

Pada Januari 2021, Biden mengeluarkan sebuah perintah yang mengarahkan Departemen Kehakiman agar tidak memperbarui kontraknya dengan fasilitas-fasilitas penahanan kriminal yang dikelola pihak swasta. Namun, perintah itu tidak menyinggung soal penjara-penjara yang dikelola oleh Badan Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai (Immigration and Customs Enforcement/ICE).
Menurut seorang juru bicara ICE, sekitar 1.200 migran ditahan di dua pusat penahanan keluarga di Texas hingga Rabu, 17 Maret 2021. Sebuah pusat penahanan ketiga di Pennsylvania tidak lagi dipakai untuk menahan keluarga. Juru bicara itu tidak mengomentari rencana untuk menempatkan keluarga migran di hotel (vm/ft)/voaindonesia.com. []