Jakarta - Alasan PT Jouska Finansial Indonesia (Jouska ID) memilih untuk membeli saham PT Sentral Mitra Informatika Tbk (IDX: LUCK) kini terungkap. Salah satu klien financial planner dan jasa investasi Jouska ID Mita Lengganasari mengatakan kenapa Jouska membeli saham LUCK karena perusahaan besutan Aakar Abyasa Fidzuno itu memiliki orang dalam di sana.
"Mereka itu menjelaskannya kenapa saham ini jatuh segitu dalam itu enggak di cut loss, itu karena mereka punya informasi dari orang dalam bahwa untuk saham LUCK ini sudah ada standby buyer yang akan membeli nilai saham per lembarnya itu Rp 1.700-2.000," ujar Mita Lengganasari saat interview bersama Tagar TV, Kamis, 23 Juli 2020.
Padahal, saat terjadi penurunan harga saham LUCK, Mita yang merasa janggal menyarankan pihak Jouska menjual sahamnya yang berada di LUCK dan menggantinya dengan saham-saham diskon. Namun, permintaanya tersebut tidak diakomodir oleh pihak Jouska.
Pihak Jouska menegaskan LUCK memiliki fundamental yang bagus di pasar saham. "LUCK ini bukan 'gorengan', ini fundamentalnya bagus, tapi saya merasa janggal," kata dia.
Baca juga: Klien Merugi, CEO Jouska Minta Maaf Ajak Cari Solusi
Kejanggalan dari trading saham yang dijalankan manajemen jasa investasi Jouska pun, semakin ia rasakan. Pasalnya, Jouska juga membuka kelas-kelas saham yang mengajarkan para pesertanya tentang prinsip-prinsip dalam jual beli saham.
"Di situ kan ada prinsip-prinsipnya. Itu semua LUCK itu enggak masuk di saran-sarannya dia. Jadi, enggak sesuai antara yang dia edukasi dengan yang dia jalankan," tuturnya.
Kendati telah mengakui kesalahan pada manajemen keuangan dalam mengelola portofolio klien-kliennya, pihak Jouska menurutnya tetap bersikeras kalau LUCK bukanlah saham 'gorengan'.
Seluruh dana investasi dalam akun miliknya telah digunakan untuk membeli saham PT Sentra Mitra Informatika (LUCK). Saham LUCK kini mengalami potential loss yang pada penutupan perdagangan Jumat, 24 Juli 2020 sebesar Rp 322 per lembar.
"Kalau saya lihat history-nya, enggak semua trading harian mereka profit, ada beberapa yang di-cut loss. Trading-trading itu hasilnya semua dibelikan LUCK," ucapnya.
Atas kerugian yang ia mengalami setelah akun saham miliknya dikelola advisor untuk membeli produk tanpa meminta izin terlebih dahulu, ia bersama 16 klien lain sudah didampingi lawyer memilih melaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan menempuh jalur hukum. []