SBY Akui Kinerja Pemerintahan Jokowi Berantas Kemiskinan

“Saya tahu pemerintahan Jokowi juga terus berikhtiar untuk terus menurunkan lagi angka kemiskinan di negeri tercinta ini,” ujar SBY.
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan ibu Ani Yudhoyono saat bertfoto bersama usai menjadi pembicara dalam Hari Perempuan yang diselenggarakan oleh Fraksi Partai Demokrat DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (19/3). (Foto: Nuranisa)

Jakarta, (Tagar 19/3/2018) - Kinerja Pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam mengurangi kemiskinan, diakui oleh Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hal ini disampaikan SBY saat menjadi Keynote Speech dalam Seminar Nasional Hari Perempuan Internasional 2018 dengan tema Mengurangi Kemiskinan Perempuan Menuju Ekonomi Indonesia yang Kuat dan Berkeadilan.

“Saya tahu pemerintahan Jokowi juga terus berikhtiar untuk terus menurunkan lagi angka kemiskinan di negeri tercinta ini,” ujar SBY di Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (19/3).

Meski memang kemiskinan masih menjadi momok yang juga belum terselesaikan, namun ia tak segan mengajak dan mendukung pemerintahan Jokowi untuk bersama-sama mengurangi kemiskinan yang masih ada di Indonesia.

“Saya ajak, dukung pemerintah sekarang untuk capai tujuan itu, sehingga Indonesia lebih dipandang lagi oleh dunia karena ekonomi terus tumbuh dan kesejahteraan terus meningkat,” jelasnya.

Selain itu, ia bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional, Ketua Umum Demokrat ini pun menyemangati para perempuan Indonesia agar percaya diri tampil di dunia internasional. Untuk tak takut menghadapi ancaman apapun diluar sana.

“Kaum perempuan Indoensia tampil lah dengan rasa percaya diri, bahwa Indonesia tak tertinggal. Indonesia telribat dan melibatkan diri dalam pembangunan bangsa-bangsa di dunia termasuk pengentasan kemiskinan sejagat,” tandas SBY. (nhn)

Berita terkait
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.