Jakarta - Sosok Thony Saut Situmorang tengah menjadi perhatian publik. Ia memilih mengundurkan diri dari jabatan wakil ketua di Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2015-2019, setelah Firli Bahuri terpilih menjadi Ketua KPK pada Jumat, 13 September 2019.
"Saudara-saudara yang terkasih dalam nama Tuhan yang mengasihi kita semua, izinkan saya bersama ini menyampaikan beberapa hal sehubungan dengan pengunduran diri saya sebagai Pimpinan KPK terhitung mulai Senin 16 September 2019," kata Saut, seperti diberitakan Antara.
Saut dikenal vokal dalam hal memperjuangkan keadilan terhadap Novel Baswedan.
Pria kelahiran 20 Maret 1959, Medan Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara ini dikenal sebagai orang yang sangat vokal dalam hal memperjuangkan keadilan terhadap Novel Baswedan.
Pada tahun 1997-2001, Saut pernah menjabat Sekretaris III KBRI Singapura. Setelah itu, ia berpindah menjadi Sekretaris I di KBRI Canberra, Australia di tahun 2008-2011. Pada 2004, ia juga aktif menjadi dosen S2 Kajian Intelijen Universitas Indonesia.
Selain itu, beberapa jabatan lainnya juga pernah diemban mulai dari, Kaban Sospol Pemprovsu, Direktur Indonesia Cipta Investama, Direktur Monitoring dan Surveillance, Badan Intelijen Negara 2011- 2014 hingga menjadi Staf Ahli BIN.
Latar Belakang Pendidikan
Pada 1985, Saut berhasil meraih gelar sarjana fisika di Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung. Selanjutnya, 2004 melanjutkan pendidikan S2 Manajemen di Universitas Krisnadwipayana, Jakarta.
Kemudian, pada 2014 ia meraih gelar S3 di Universitas Persada Indonesia jurusan Managemen SDM.
Hingga saat ini, Saut juga menjadi pengajar ilmu kompetitif intelijen di Universitas Indonesia dan Dosen STIN.
Memiliki pengalaman di dunia intelijen membuatnya mendaftar sebagai calon KPK dan lolos pada periode 2015-2019. []