Jakarta - Satu hal itu adalah stres, merasa tertekan dengan keadaan yang tidak berlangsung seperti harapan. Keadaan keuangan, pekerjaan, keluarga, apa saja. Biasanya sesuatu yang paling dicintai adalah sumber utama stres. Misalnya ingin anak sekolah di universitas terbaik dengan biaya sangat tinggi, tapi keadaan keuangan tidak memungkinkan. Ini bisa sangat menekan perasaan, pikiran, akhirnya stres yang pada gilirannya memicu penyakit asam lambung. Kalau sudah sakit, keadaan menjadi bertambah sulit.
Pandemi tidak bisa disangkal telah membuat banyak orang stres.
Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Ari Fahrial Syam, mengatakan kepada Antara, Jumat, 9 April 2021, sudah setahun lebih pandemi menyerang Indonesia, selama itu pula jumlah pasien yang mengeluhkan sakit pada area lambung turut mengalami peningkatan.
Ari tidak menyebut angka, tapi ia memastikan jumlah orang sakit asam lambung bertambah banyak, dan sebabnya adalah stres pandemi.
"Jumlah pasien yang berobat dengan keluhan masalah seperti maag, gastritis, sampai GERD, mengalami peningkatan. Pandemi tidak bisa disangkal telah membuat banyak orang stres, tidak bisa keluar dari rumah, kurang bersosialisasi, bahkan ada yang kehilangan mata pencaharian."
Stres adalah penyebab utama datangnya penyakit asam lambung, kata Ari.
Penyebab lainnya.
- Kurang aktivitas
- Terlalu banyak rebahan
- Makanan dan minuman yang dikonsumsi juga sangat kurang diperhatikan, baik jenis, jumlah, dan waktunya.
Faktor-faktor itu sangat mempengaruhi kondisi lambung.
Mau tidak mau, suka tidak suka, setiap orang harus mempelajari kelebihan dan kelemahan perasaannya, kelebihan dan kelemahan pikirannya, kelebihan dan kelemahan tubuhnya. Dengan pengetahuan ini, setiap orang akan dituntun instingnya untuk melakukan sesuatu agar mampu mengelola perasaan dan pikiran, sehingga terhindar dari stres. Juga lebih adil kepada diri sendiri dengan mempelajari makanan dan minuman yang tepat yang tidak akan memicu sakit asam lambung.