Satpol PP Bongkar Puluhan Kios depan RS Elisabeth Medan

Ratusan anggota Satpol PP bongkar 42 kios, seperti warung mie Aceh, warung kopi, toko buah dan kios rokok pedagang.
Sejumlah pedagang Warkop Elisabeth mengumpulkan peralatan dagangnya pasca dibongkar Satpol PP. (Foto: Tagar/Tonggo Simangunsong)

Medan - Warkop Elisabeth yang berada di depan Rumah Sakit Santa Elisabeth, di Jalan H Misbah, Kota Medan dibongkar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Kamis 1 Agustus 2019.

Pembongkaran dilakukan sejak pagi. Ratusan anggota Satpol PP membongkar sebanyak 42 kios, seperti warung mie Aceh, warung kopi, toko buah dan kios rokok pedagang.

N boru Limbong, salah seorang pedagang mengaku terkejut dengan pembongkaran itu. Pasalnya, ia tak menyangka akan dilakukan pembongkaran kios pada hari itu.

"Memang sudah ada kudengar-dengar mau disuruh pindah, tapi nggak tahu apakah itu benar atau tidak," katanya, saat ditemui Tagar, di sela-sela aktivitas mengumpulkan puing-puing kios yang sudah dibongkar.

Ibu paruh baya itu mengaku sudah berjualan di depan rumah sakit sejak tahun 1976. Ia menghidupi keluarga dengan berjualan buah, tak jauh dari depan pintu masuk rumah sakit.

"Kalau bisa kami direlokasilah, diberi tempat yang layak. Karena di sini kami sudah punya penghasilan tetap. Kalau dipindahkan, kami mau jualan di mana lagi?" katanya.

Belum tahu mau ke mana ini, Bang. Masih nyari lokasi baru

Budi, pedagang rokok yang juga merupakan pengurus koperasi Warkop Elisabeth, mengatakan tak tahu jelas apa alasan penertiban.

"Kami sudah berusaha menemui Sofyan, pejabat di Satpol PP untuk menanyakan apa kesalahan kami. Tapi tidak pernah ada kesempatan. Kalau kudengar, katanya, karena jalan jadi sempit.

Mobil ambulans susah masuk. Tapi, sebenarnya bukan itu alasannya, kami di sini kalau ada ambulans masuk, kami ikut membantu mengarahkan jalan biar lancar," katanya.

Warkop Elisabeth merupakan salah satu tempat nongkrong yang selalu ramai. Bukan hanya pengunjung pasien rumah sakit, anak-anak sekolah juga sering makan siang di warkop ini.

"Bahkan kalau siang, banyak juga orang kerja. Orang-orang sales, mangkalnya di sini," kata Roy, pedagang lain.

Para pedagang tampak resah sebab mereka hanya mencari nafkah di sana. "Kami nggak mengganggu kok di sini, Bang. Kami kan cuma cari makan untuk menghidupi keluarga," katanya.

Hingga siang, para pedagang masih sibuk mengumpulkan perlengkapan jualannya. "Belum tahu mau ke mana ini, Bang. Masih nyari lokasi baru. Mudah-mudahan tak lama-lama, karena kami harus cari nafkah," kata Roy. []

Baca juga

Berita terkait