Jakarta - Juru Bicara Penanganan Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito menyatakan terdapat 4 provinsi penyumbang 56 persen dari jumlah kumulatif kasus Covid-19 (C-19) secara nasional. Diantaranya ia sebut DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Wiku menuturkan, DKI Jakarta sejauh ini telah meningkatkan uji laboratorium dan sudah melebihi standar minimal WHO, yaitu 1 per 1000 populasi per minggu. Kemudian, ia menjelaskan per 2 September, jumlah orang yang diperiksa 652.021 orang.
DKI Jakarta harus tetap menjaga kinerja testing ini agar dapat memantau, mengetahui jumlah sebenarnya yang ada kasusnya di Jakarta
"DKI Jakarta harus tetap menjaga kinerja testing ini agar dapat memantau, mengetahui jumlah sebenarnya yang ada kasusnya di Jakarta. Dan Pemda DKI harus dengan ketat menerapkan penegakan kedisiplinan," kata Wiku di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis, 3 September 2020.
Selain DKI Jakarta, Wiku menjelaskan untuk Jawa Barat secara umum kasus Covid-19 mengalami fluktuasi, namun cenderung meningkat. Menurutnya, data per 2 September menyatakan ada 11.481 kasus positif, 4.866 kasus aktif (42,38%), 6.339 kasus sembuh (55,21%), dan 276 kasus meninggal (2,40%).
Di provinsi ini, kata dia, kasus aktif masih terbilang lebih tinggi dari persentase kasus aktif nasional. Sedangkan, lanjut dia, kasus sembuh masih dibawah angka rata-rata nasional.
"Lalu ada 4 daerah masuk dalam zona merah, 10 zona oranye dan 13 daerah masuk zona kuning," kata Wiku.
Kemudian, ia juga menjelaskan daerah Jawa Tengah secara umum masih fluktuasi namun cenderung mengalami penurunan sejak bulan Juli. Menurutnya, di provinsi ini per 2 September, kasus positif ada 14,428 kasus, kasus aktif 4.091 (28,35%), 9.294 kasus sembuh (64,41%) dan kasus meninggal 1.043 kasus (7,22%).
Ia menyebut, terdapat 3 daerah masuk zona merah, 11 zona kuning dan 21 daerah zona oranye.
"Pemerintah daerah, khususnya Kota Semarang, agar dapat menekan kenaikan jumlah kasus dengan terus memperhatikan penerapan protokol yang dilakukan masyarakat dengan dukungan semua pihak," ujarnya.
Sedangkan, kondisi di Jawa Timur baginya, secara umum masih fluktuasi namun cenderung mengalami peningkatan. Ia menambahkan, per 2 September 2020, kasus positif 34.278 kasus, kasus aktif 5.076 (14,80%), 26.777 kasus sembuh (78,11%) dan 2.425 kasus meninggal (7,07%).
- Baca juga: Satgas : Pemerintah Berhasil Tekan Penyebaran C-19
- Baca juga: DKI Jakarta Provinsi Penyumbang Penularan C-19 Terbanyak
"Terdapat 9 daerah masuk zona merah, 25 daerah zona oranye dan 4 zona kuning. Kasus sembuh juga termasuk tinggi, yaitu diatas kasus sembuh di Indonesia, kasus meninggal yang perlu menjadi perhatian karena angkanya cukup tinggi, diatas kasus meninggal nasional," ucap Wiku. []