Satgas Ungkap Perkembangan Kasus C-19 di 4 Provinsi

Wiku Adisasmito menyatakan terdapat 4 provinsi penyumbang 56 persen dari jumlah kumulatif kasus Covid-19 (C-19) secara nasional.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 25 Agustus 2020. (Foto: Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden).

Jakarta - Juru Bicara Penanganan Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito menyatakan terdapat 4 provinsi penyumbang 56 persen dari jumlah kumulatif kasus Covid-19 (C-19) secara nasional. Diantaranya ia sebut DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Wiku menuturkan, DKI Jakarta sejauh ini telah meningkatkan uji laboratorium dan sudah melebihi standar minimal WHO, yaitu 1 per 1000 populasi per minggu. Kemudian, ia menjelaskan per 2 September, jumlah orang yang diperiksa 652.021 orang.

DKI Jakarta harus tetap menjaga kinerja testing ini agar dapat memantau, mengetahui jumlah sebenarnya yang ada kasusnya di Jakarta

"DKI Jakarta harus tetap menjaga kinerja testing ini agar dapat memantau, mengetahui jumlah sebenarnya yang ada kasusnya di Jakarta. Dan Pemda DKI harus dengan ketat menerapkan penegakan kedisiplinan," kata Wiku di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis, 3 September 2020.

Selain DKI Jakarta, Wiku menjelaskan untuk Jawa Barat secara umum kasus Covid-19 mengalami fluktuasi, namun cenderung meningkat. Menurutnya, data per 2 September menyatakan ada 11.481 kasus positif, 4.866 kasus aktif (42,38%), 6.339 kasus sembuh (55,21%), dan 276 kasus meninggal (2,40%).

Di provinsi ini, kata dia, kasus aktif masih terbilang lebih tinggi dari persentase kasus aktif nasional. Sedangkan, lanjut dia, kasus sembuh masih dibawah angka rata-rata nasional.

"Lalu ada 4 daerah masuk dalam zona merah, 10 zona oranye dan 13 daerah masuk zona kuning," kata Wiku.

Kemudian, ia juga menjelaskan daerah Jawa Tengah secara umum masih fluktuasi namun cenderung mengalami penurunan sejak bulan Juli. Menurutnya, di provinsi ini per 2 September, kasus positif ada 14,428 kasus, kasus aktif 4.091 (28,35%), 9.294 kasus sembuh (64,41%) dan kasus meninggal 1.043 kasus (7,22%).

Ia menyebut, terdapat 3 daerah masuk zona merah, 11 zona kuning dan 21 daerah zona oranye.

"Pemerintah daerah, khususnya Kota Semarang, agar dapat menekan kenaikan jumlah kasus dengan terus memperhatikan penerapan protokol yang dilakukan masyarakat dengan dukungan semua pihak," ujarnya.

Sedangkan, kondisi di Jawa Timur baginya, secara umum masih fluktuasi namun cenderung mengalami peningkatan. Ia menambahkan, per 2 September 2020, kasus positif 34.278 kasus, kasus aktif 5.076 (14,80%), 26.777 kasus sembuh (78,11%) dan 2.425 kasus meninggal (7,07%).

"Terdapat 9 daerah masuk zona merah, 25 daerah zona oranye dan 4 zona kuning. Kasus sembuh juga termasuk tinggi, yaitu diatas kasus sembuh di Indonesia, kasus meninggal yang perlu menjadi perhatian karena angkanya cukup tinggi, diatas kasus meninggal nasional," ucap Wiku. []

Berita terkait
Satgas PEN Jelaskan Alokasi Anggaran Berbagai Program
Ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (Satgas PEN) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan alokasi anggarab berbagai program.
Anies Baswedan Syok DKI Belum Ada Alat Ukur Curah Hujan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan syok ketika mendapati kabar ibu kota yang kerap dilanda bencana banjir tidak punya alat ukur curah hujan.
Tekan C-19, Jokowi Terus Kampanye Protokol Kesehatan
Presiden Joko Widodo atau Jokowi terus mengampanyekan pemberlakuan protokol kesehatan kepada semua pihak, guna memutus penyebaran Covid-19 (C-19).
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.