Jakarta - Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 (C-19) Wiku Adisasmito menyatakan, Indonesia dimungkinkan bisa menggunakan rapid test antigen sesuai rekomendasi Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).
Wiku menyebut rapid test bisa mengeluarkan hasil tes C-19 dalam beberapa menit saja.
Akan kami sampaikan kepada masyarakat rencana vaksinasi itu lebih detail.
"Bisa menggantikan rapid test (RT) antibodi dan fungsi screening yang dilakukan rapid test tersebut menjadi lebih efektif dan tidak menjadi beban untuk RT PCR sebagai standar penegakan diagnosa," kata Wiku dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, dilihat Tagar, Rabu, 30 September 2020.
Baca juga: Satgas: Angka Kesembuhan C-19 Mingguan Naik 14,1 Persen
Wiku menuturkan, Satgas Penanganan C-19 kini sedang mengkaji sasaran prioritas vaksin yang disesuaikan dengan kelompok risiko tertular virus corona. Termasuk, kata dia, elemen-elemen yang diperlukan dalam vaksinasi itu mulai dari supply, pembiayaan, serta mekanisme infrastruktur yang perlu disiapkan.
Untuk itu ia meminta masyarakat bersabar, menunggu pemerintah mematangkan rencana vaksinasi untuk masyarakat. Wiku juga memastikan pemerintah akan menyosialisasikan kepada masyarakat sebelum pelaksanaannya.
"Nanti setelah rencana matang dan jelas, akan kami sampaikan kepada masyarakat rencana vaksinasi itu lebih detail dan tentunya itu disesuaikan dengan ketersediaan vaksin yang ada untuk melindungi seluruh masyarakat Indonesia," ujar Wiku.
Baca juga: Satgas: Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 Bertambah
Meski begitu, ia menyayangkan adanya persepsi di masyarakat yang menyatakan kebal terhadap C-19. Wiku juga menekankan bahwa tidak ada masyarakat yang kebal terhadap virus corona. Sebab, virus ini tidak mengenal strata sosial, ataupun jabatan seseorang.
"Jangan sekali-kali kita berpikir karena rajin berolahraga atau berdiam diri di rumah, kita bisa kebal, karena tertular itu bisa mudah terjadi dari siapapun yang kita temui," tuturnya. []