Sarung Khas Gowa Cora La'ba Kembali Eksis

Sarung khas Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan jenis cora laba kembali menggeliat. Cora laba merupakan tenun sutra dengan motif besar.
Ketua TP PKK Kabupaten Gowa, Priska Paramita Adnan saat mengunjungi UKM Cora La\\'ba. (Foto: Tagar/Afrilian Cahaya Putri)

Gowa - Sarung khas Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan jenis cora la'ba kembali menggeliat. Para pengrajin tenun sutra di daerah bertajuk Bumi Bersejarah ini mampu memperthankan eksistensi meskupun menggunakan alat manual. Cora la'ba merupakan tenun sutra dengan motif besar.

Saat ini pegrajin tenun cora la'ba berhimpun dalam satu Usaha Kecil Menengah (UKM) Cora La'ba yang diasuh oleh Sartika selaku ketua UKM. Dia mengaku sudah belasan tahun menenun dan menjaga eksistensi sarun khas Gowa itu.

"Terlalu cinta saya sama tenun sutra. Bahkan saya siap sepenuh jiwa raga saya membawa cora' la'ba ditingkat nasional hingga internasional," kata Sartika, Kamis 2 Desember 2019.

Baru-baru ini, pada Minggu 29 Desember 2019 lalu, UKM Cora La'ba menerima bantuan alat tenun bukan mesin (ATBM) dari TPP PKK Kabupaten Gowa. Bantuan itu diserahkan langsung oleh Ketua TPP PKK Gowa, Priska Paramita Adnan. Bantuan itu kini mencukupkan 3 alat tenung bukan mesin di UKM Cora La'ba.

Selain itu dilakukan perbaikan tempat penenun bekerja, yang dulunya sempit menjadi luas. Di Kabupaten Gowa, Sartika memang merupakan satu-satunya penenun sutra Gowa yang masih eksis di Kecamatan Pallangga.

Terlalu cinta saya sama tenun sutra. Bahkan saya siap sepenuh jiwa raga saya membawa cora' la'ba ditingkat nasional.

"Saya sebagai penenun dan Ketua UKM sangat senang Ibu Bupati Gowa punya perhatian besar terhadap kain sutra asli Gowa. Perhatian ini membuat kami menjadi semakin bersemangat berkarya menghasilkan variasi motif kain sutra Gowa," ujar Dg Bollo panggilan sehari-hari Sartika.

Melalui bantuan alat tenun diharapkan ada penambahan produktifitas kain tenun sutra yang dihasilkan. Baik dalam segi kuantitas maupun kualitas.

"Saat ini kami menghasilkan 10 lembar kain sutra dalam 1 alat tenun perbulan. Bertambahnya alat tenun akan menambah produktivitas ukm kami," tambahnya.

Ketua TP PKK Kecamatan Pallangga, Risma Kadir Nyampa mengatakan, dirinya memang diperintahkan untuk mencari tau penenun sutra Gowa yang masih aktif. Setelah melakukan penelusuran dirinya bertemu dengan Dg Bollo.

"Saya diberi tugas oleh Ketua TP PKK Gowa menelusuri, mencari penenun. Setelah saya mencari hingga pelosok Pallangga ternyata tersisa satu yang di Desa Taeng. Di desa lain penenun tidak ada penerusnya," kata Risma.

Memperkenalkan, di tingkat nasional hingga internasional. Jangan sampai cora la'ba yang asli milik kita orang Gowa diklaim di daerah lain.

Sementara itu, Ketua TP PKK Gowa Priska Paramita menjelaskan ketertarikannya kepada kain sutra khas Gowa. Pihaknya berjani akan menjadi marwah sutra Gowa agar tidak punah.

"Memperkenalkan, di tingkat nasional hingga internasional. Jangan sampai cora la'ba yang asli milik kita orang Gowa diklaim di daerah lain bahkan diluar negeri,"cerita Priska.

Istri Bupati Gowa ini bahkan mewanti-wanti para pengrajin mempertahankan kualitasnya. Menurutnya, sutra Gowa itu sudah ada ciri khasnya dan itu yang harus dipertahankan.

"Modifikasi dengan tambahan motif lainnya. Terus kualitasnya kita jaga, ketebalan sarung, kualitas benangnya. Jangan kerja buru-buru. Kualitas nomor satu. Kalau ada kualitas pasti ada pembeli,"  tambah Priska. []

Berita terkait
Tiga Posko Siaga Banjir di Gowa
Tiga posko siaga banjir dibentuk pemkab Gowa untuk mengantisipasi kondisi terburuk akibat musim hujan.
Polisi Antisipasi Korban Banjir Bantaran Sungai Gowa
Memasuki awal musim hujan polisi di Gowa mulai mengantisipasi bencana banjir di bantaran sungai Jenneberang.
Perempuan Menangis di Polres Gowa, Ini Penyebabnya
Seorang perempuan, mendatangi Mapolres Gowa sambil berlinangan air mata. Ia meminta polisi mengungkap penyebab kematian ayahnya.
0
Kapolri: Sinergitas TNI-Polri Harga Mati Wujudkan Indonesia Emas 2045
Kapolri menekankan penguatan sinergitas TNI-Polri menjadi salah satu kunci utama dalam menyukseskan dan mewujudkan visi Indonesia Emas.