Saraswati Dilecehkan, Tsamara Pertanyakan Otak Said Didu

Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamary Amany memprotes Said Didu soal paha Calon Wali Kota Tangerang Selatan Rahayu Saraswati.
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamary Amany memprotes Said Didu soal paha Calon Wali Kota Tangerang Selatan Rahayu Saraswati. (foto: market.bisnis.com).

Jakarta - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamary Amany memprotes Said Didu dan politisi Partai Demokrat Cipta Panca Laksana, yang diduga telah melecehkan Calon Wali Kota Tangerang Selatan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.

Bekas Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu kepergok menimpali kicauan sebuah akun yang membahas mengenai paha keponakan Prabowo Subianto itu.

Apa coba yang bermasalah kalau bukan otak pelaku?

"Huzz- No Picture Hoax," tulis Said Didu melalui akun twitternya @mssaid_didu.

Baca juga: Irma ke Said Didu: Dulu BUMN Parah, Jadi Sapi Perah

Said Didu dan PancaDeklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Said Didu dan politisi Partai Demokrat Cipta Panca Laksana diduga telah melecehkan Calon Wali Kota Tangerang Selatan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. (Foto: Twitter)

Sontak, Tsamara Amany pun ikut menimpali cuitan Said Didu dan Panca melalui akun Twitter @TsamaraDKI, seperti dilihat Tagar, Minggu, 6 September 2020. 

Di matanya, Said Didu sudah melakukan pelecehan dengan tidak menghargai harkat, derajat, dan kehormatan perempuan.

"Tanpa malu melecehkan perempuan seperti ini. Lalu merasa suci, merasa bisa 'menyelamatkan' bangsa ini. Jangankan menyelamatkan bangsa, menghargai perempuan saja tidak bisa. Alih-alih menilai atau mengkritik @RahayuSaraswati dari track record & kinerja, malah sibuk cari cara melecehkan," kata Tsamara.

Tsamara AmanyPolitikus PSI Tsamara Amany memberikan keterangan kepada awak media di Rumah Cemara, Menteng, beberapa bulan lalu. (Foto: Tagar/Morteza Syariati Albanna).

Baca juga: Pelecehan Said Didu ke Rahayu, EWI: Lelaki Tua Memalukan

Hal ini, kata Tsamara, menjadi salah satu contoh riil bahwa otak pelaku pelecehan yang bermasalah, bukan korban pelecehannya. 

"Mbak Sara sedang nyalon jadi pejabat publik, yang dibahas malah ketubuhannya? Apa coba yang bermasalah kalau bukan otak pelaku?" tulisnya.

Dia bersikeras apa yang telah dilontarkan Said Didu dan menjadi viral di media sosial tersebut, menjadi salah satu contoh pelecehan terhadap perempuan.

"Untuk yang bilang screenshot itu editan & enggak asli, monggo ya. Saya enggak peduli orangnya siapa. Yang saya tau pesan yang ada di sini salah 100% & jelas pelecehan seksual terhadap perempuan," kata Tsamara.

Hal senada dikemukakan, politisi Demokrat Ferdinand Hutahaean. Dia menilai cuitan yang bertuliskan "Paha calon wakil walikota Tangsel itu mulus banget" telah melecehkan perempuan.

"Intinya apa yang dilakukan Said Didu bersama dengan Panca itu adalah perbuatan amoral yang tidak sepatutnya dilakukan oleh orang yang mengklaim diri sebagai tokoh di media sosial," kata Ferdinand.

Dia juga mengaku mengikuti perkembangan yang viral di Twitter tersebut. Dia pun menyayangkan perbuatan yang dilakukan Said dan Panca.

"Pernyataan saudara Panca terkait dengan Calon Wakil Walikota Tangerang Selatan yang menjurus kepada pernyataan yang melecehkan perempuan yang kemudian ditanggapi oleh Said Didu sangat kita sayangkan," ujarnya. []

Berita terkait
Usai Djoko Tjandra, Polisi Ditanya Soal Said Didu
Ferdinand meminta polisi memperjelas kasus dugaan ujaran kebencian Said Didu terhadap Luhut Binsar Pandjaitan, usai menangkap Djoko Tjandra.
Bubarkan Lembaga Mati, Said Didu: yang Penting Heboh
Said Didu menyebut Jokowi hanya membubarkan lembaga yang sudah tidak aktif lagi. Menurutnya, yang penting langkah tersebut bisa bikin heboh.
Pakar Hukum Sebut Said Didu Sulit Jadi Tersangka
Fickar Hadjar menilai Said Didu sulit untuk ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan ujaran kebencian terhadap Luhut Binsar Panjaitan.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu