Jakarta - Wakil Presiden Ma’ruf mengatakan perlunya koodinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menangani pandemi Covid-19 terutama untuk wilayah Jabodetabek. Hal ini dimaksudkan agar tak ada ego sektoral.
“Perlu ada koordinasi nanti Menteri Dalam Negeri dan Satgas, koordinasi dari wilayah-wilayah ini jangan sampai ada semacam, kalau istilah Pak Jaksa Agung, ego kewilayahan. Sebab ini menjadi suatu daerah yang aglomerasi, mungkin perlu dicari modelnya seperti apa,” kata Ma’ruf, Selasa, 3 Agustus 2021.
Di wilayah Jabodetabek, Ma’ruf juga tegaskan untuk tidak hanya melihat batasan wilayah masing masing saja. Ini dikarenakan posisi Jabodetabek yang sentral perlu sehingga perlu adanya koordinasi yang kuat untuk penanganan mulai dari hulu sampai dengan hilir.
“Penanganan Covid di wilayah Jabodetabek tidak dapat didasarkan pada wilayah administratif semata-mata. Yang lebih penting juga ingin mendorong terwujudnya kerja sama yang baik antara Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten dalam kaitan ini adalah penangan pandemi secara terpadu dari hulu ke hilir,” katanya.
Kita harus terus waspada dengan memperkuat upaya penangangan di hulu, 3M 3T terus menerus ditingkatkan.
“Penanganan pandemi dalam wilayah aglomerasi Jabodetabek harus memiliki dan menggunakan standar dan kualitas setara baik dalam pelaksanaan protokol kesehatannya maupun dalam rangka penanganan 3T nya Testing, Tracing dan Treatment,” ujarnya.
Khususnya, dengan ditemukannya varian-varian baru Covid-19 seperti varian Delta dan varian Kappa yang memiliki kemampuan penularan yang lebih tinggi dibandingkan varian awal yang terdeteksi, maka penanganan dari hulu menjadi semakin penting untuk diterapkan.
“Kita harus terus waspada dengan memperkuat upaya penangangan di hulu, 3M 3T terus menerus ditingkatkan sehubungan dengan adanya kasus-kasus baru yang terus berkembang, varian baru, Delta dan Kappa misalnya sekarang diketahui. Ini juga memiliki kemampuan penularan yang lebih tinggi, karena itu juga harus kita waspadai,” katanya. []
Baca Juga: Edhy Prabowo Dicokok KPK, Gerindra Minta Maaf ke Jokowi - Maruf