Makassar - Malam semakin larut dan cuaca juga semakin dingin di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis 29 Agustus 2019. Berada di “Kota Daeng” jika ingin menghangatkan tubuh adalah dengan menikmati segelas sarabba, minuman khas Makassar yang terbuat dari jahe dan gula merah.
Sarabba merupakan minuman tradisional dari Sulawesi Selatan yang sangat populer bagi penduduk lokal bahkan digemari oleh wisatawan.
Minuman ini terbuat dari beberapa jenis rempah seperti jahe, merica, gula aren, dan santan kelapa. Terkadang, ada juga yang menambahkan beberapa jenis rempah tambahan ke dalam Sarabba seperti kayu manis, cengkeh, dan pala untuk memperkaya rasa dari minuman tersebut.
Ada yang bilang rasa sarabba mirip wedang jahe ala Jawa karena rasa hangat dan sedikit pedas. Bedanya, minuman ini lebih kental karena santan dan gula aren.
Kombinasi rempah dan jahe di dalam secangkir sarabba membuatnya kerap dijadikan penawar saat badan kurang bugar. Pilek, masuk angin, perut kembung, dapat diusir dengan minuman ini. Sarabba juga dapat membantu melancarkan peredaran darah.
Untuk menikmati hangatnya sarabba di Makassar sangat mudah, cukup datang ke Jalan Sungai Cerekang, Kecamatan Ujung Pandang, maka akan menjumpai penjual sarabba di sepanjang jalan.
“Tagar.id” memutuskan untuk singgah di salah satu kedai sarabba yang legendaris dan menjadi cikal bakal berdirinya sejumlah kedai di sepanjang Jalan Sungai Cerekang, “Sarabba Cerekang 01”.
Waktu menunjukkan pukul 21.05. Nurhayati, pemilik ketiga dari kedai “Sarabba Cerekang 01” tampak sangat sibuk memenuhi permintaan pesanan sarabba. Hampir setiap menit ada pelanggan yang datang memesan, maupun membayar pesanan.
Tidak hanya melayani pelanggan yang datang langsung untuk meminum sarabba, tapi Nurhayati juga sibuk menyiapkan sarabba dari sejumlah pesanan driver ojek online yang silih berganti datang memesan.
“Mau pesan apa, Pak?,” kata Nurhayati kepada seorang pelanggan yang kemudian dijawab “Sarabba biasa susu satu dan sarabba susu telur dua,” kata pelanggan itu.
“Sarabba biasa susu satu dan sarabba susu telur dua,” kata Nurhayati dengan keras kepada pegawainya, pertanda untuk segera disiapkan dan diantarkan untuk tamu yang memesan.
Warung “Sarabba Cerekang 01” ini tampilannya sederhana. Bangunannya pun tidak luas, panjangnya sekitar 10 meter dan lebarnya sekitar 3 meter. Di dalam warung terdapat empat meja panjang dengan beberapa kursi. Sementara di luar warung terdapat juga beberapa meja lengkap dengan kursi plastik.
Kepada “Tagar.id”, Nurhayati menceritakan awal mula keluarganya membuka usaha minuman khas Makassar ini. “Warung sarabba ini sudah ada sejak tahun 1983, usaha awal dari ibu saya. Saya sendiri menjadi pengelola ketiga, sebelumnya adalah kakak saya tapi sudah berpulang ke Sang Pencipta,” ujar wanita itu, Kamis 29 Agustus 2019, dengan nada sedih.
Perempuan kelahiran tahun 1959 itu mengatakan, warung sarabba yang dikelolanya sekarang ini tidak berpindah-pindah tempat jualan, tapi masih berada di sepanjang jalan Sungai Cerekang.
“Kalau awal berjualan di sini (Jalan Sungai Cerekang) diujung sana (sambil menunjuk sebuah rumah yang letaknya berada di perbatasan Jalan Gunung Bawakaraeng-pen.),” kata Nurhayati. Tapi, karena pemilik rumah (saat itu sewa tempat) alasannya mau jual rumahnya, jadi warung pun harus pindah tempat. “Terakhir bisa berjualan di warung ini setelah ada kenalan yang membantu,” ujar Nurhayati.
Setelah kejadian itu, hingga hari ini, letak warung sarabba milik Nurhayati berada dekat dari Jalan Bulusaraung.
500 Gelas Sehari
Nurhayati membuka warung sarabba miliknya setiap hari, kecuali ada kegiatan tertentu sehingga warung tidak buka. Setiap hari warung sarabba ini beroperasi mulai pukul 18.00 atau lebih tepatnya masuk waktu magrib dan akan tutup pada pukul 02.00 dini hari.
“Sebenarnya, saya sudah mulai mempersiapkan bahan-bahan adonan untuk membuat sarabba ini sejak pukul 16.00. Tapi untuk memulai menjualnya nanti saat masuk waktu magrib,” ujarnya.Nurhayati mempekerjakan enam karyawan yang semuanya perempuan.
“Ada yang sudah 10 tahun kerja di sini (Sarabba 01-pen.). Ada juga yang baru, tapi dulunya yang kerja di sini adalah ibunya. Kita tidak ingin rekrut sembarang pegawai,” kata Nurhayati memberikan alasan.
Wanita yang mengenakan jilbab warna coklat itu menyebut, setiap hari dia menyiapkan tiga kilogram jahe dan 30 kilogram gula aren yang diperoleh dari Kabupaten Bone. Ia mengakui setiap hari mempersiapkan semua bahan-bahan untuk membuat sarabba agar segar. “Bahan-bahannya dibawa dari rumah, sampai di warung baru dibersihkan dan dimasak,” ujarnya.
Dengan jumlah tersebut, tiga kilogram jahe dan 30 kilogram gula merah, Nurhayati bisa menghasilkan sebanyak 500 gelas sarabba. “Alhamdulillah, setiap hari sarabba habis semua sebelum waktu warung tutup,” ujar Nurhayati dengan ucapan syukur.
Selain berjualan sarabba, di warung “Sarabba Cerekang 01” ini juga dijual aneka gorengan, dan mie instan yang bisa disantap sebagai pelengkap minum. Untuk gorengannya ada beberapa macam, ada bakwan, pisang goreng, ubi goreng, kadang-kadang sukun goreng juga ada jika lagi musim.
“Yang menjadi favorit saat menikmati sarabba biasanya adalah ubi goreng. Apalagi sambalnya juga enak,” ujarnya. Sambal yang dipakai merupakan sambal resep khas Makassar dengan bahan ubi yang dihaluskan, dicampur dengan lombok dengan kekentalan yang sangat pas dan sangat nikmat untuk disantap bersama gorengan.
Nurhayati menyebutkan, untuk menikmati segelas sarabba original cukup merogoh kocek sebesar Rp 10 ribu, sementara jika ingin menikmati sarabba dengan komplit sama telur harganya Rp 15 ribu. Ini tentu saja masih sangat terjangkau di kantong.
Menambah Stamina dan Tidur Nyenyak
Salah seorang pelanggan, Zubair, mengatakan hampir setiap pekan dia menyempatkan diri untuk singgah minum sarabba. "Saya sering singgah di sini sendiri atau dengan teman-teman, karena selain bisa ngobrol santai kami juga bisa meminum Sarabba untuk menghangatkan badan biar tidur bisa nyenyak,” kata Zubair.
Lelaki yang bekerja di salah satu perusahaan swasta itu menambahkan, sarabba sangat berkhasiat untuk menyegarkan dan menghangatkan tubuh. Tidak hanya itu, sarabba juga dapat menjadi minuman penambah stamina. “Tubuh akan mengeluarkan keringat setelah meminumnya. Sehingga minuman ini cocok untuk penyakit flu dan masuk angin,” ujar pria usia 40 tahun itu.
Pengunjung lain, Felicia, 30 tahun, berasal dari Bandung mengatakan, sangat menikmati pisang goreng yang dicocol dengan sambal khas Makassar. Felicia yang lagi ada tugas di Makassar itu mengaku belum pernah menemukan pisang goreng yang dicocol dengan sambal di tempat lain. Adapun sambal khas yang dia maksud adalah sambal khas Makassar yang terbuat dari singkong parut kemudian dicampur dengan cabai, serta bahan-bahan lainnya yang menghasilkan tekstur kental dan gurih.
Manfaat Minum Sarabba
Rutin minum air jahe dapat membantu mencegah dan mengurangi peradangan yang disebabkan oleh nyeri sendi osteoarthritis dan rematik.
Ini karena sejumlah komponen aktif dalam jahe, seperti gingerol, gingerdione, dan zingeron bekerja menurunkan zat alami pemicu peradangan dalam tubuh. Jahe juga mengandung oleoresin yang bekerja melawan peradangan.
Sebuah penelitian menemukan bahwa jahe dapat mengurangi gejala peradangan yang diakibatkan oleh reaksi alergi. Sudah banyak penelitian yang melaporkan jahe mampu menurunkan kadar gula darah dan membantu mengatur respon insulin pada penderita diabetes.
Sebuah penelitian dari Iran menambahkan bahwa di Iran ditemukan bahwa jahe menurunkan kadar gula darah puasa dan kadar HbA1c dalam darah. Orang-orang pengidap diabetes tipe 2 yang minum suplemen jahe mengalami penurunan gula darah puasa yang cukup drastis.
Selain itu, sifat antiradang dalam jahe juga dapat mencegah komplikasi diabetes, seperti retinopati, penyakit jantung, dan stroke. Peneliti melaporkan bahwa manfaat ini akan terasa lebih menguntungkan ketika air jahe dicampur dengan bubuk kayu manis.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada 10 pria melaporkan bahwa rutin minum air jahe panas setelah sarapan menimbulkan rasa kenyang yang lebih lama daripada hanya makan pagi saja. Studi lain juga menemukan bahwa jahe dapat membantu mengurangi nafsu makan.
Sebuah artikel di British Journal of Nutrition melaporkan bahwa jahe mampu mengendalikan kadar gula darah dan kolesterol, serta meningkatkan laju metabolisme sehingga tubuh lebih efektif membakar lemak. []
Resep Sarabba Khas Makassar
Berikut bahan dan cara membuat sarabba khas Makassar:
Bahan:
800 ml air
350 gram jahe, dikupas, ditumbuk kasar
350 gram gula jawa, disisir
1/2 sendok teh kayumanis bubuk
1/2 sendok teh biji pala bubuk
1/2 sendok teh merica bubuk
200 ml santan kental
45 gram kuning telur ayam kampung
Cara Membuat Sarabba Khas Makassar:
1. Rebus gula jawa hingga mendidih dan larut.
2. Masukkan jahe, kayumanis, biji pala, dan merica. Masak 10 menit sampai aroma jahenya tercium.
3. Kecilkan api. Tambahkan santan kental perlahan sambil terus diaduk.
4. Tuang 200 ml air jahe, masukkan 1 butir kuning telur, aduk rata. Sajikan selagi hangat. []