Santri Balik ke Ponpes Jawa Tengah Wajib Karantina

Aktivitas pondok pesantren (ponpes) di Jawa Tengah mulai normal. Gus Yasin meminta santri yang datang lebih dulu dikarantina 14 hari.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen. Pemerintah Jawa Tengah mewajibkan pondok pesantren mengkarantina santrinya yang datang ke pondok sebelum aktivitas pembelajaran di mulai. (Foto: Istimewa)

Semarang - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen meminta seluruh pengasuh pondok pesantren di Jawa Tengah untuk mengkarantina seluruh santri yang datang selama 14 hari. Menyusul sejumlah pondok pesantren (ponpes) mulai memperbolehkan santrinya untuk kembali ke pondok. 

"Semua santri yang masuk ke Jateng wajib karantina selama 14 hari. Pihak pondok pesantren wajib menyiapkan untuk tempat karantina itu," kata Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin Maimoen, Selasa, 9 Juni 2020.

Semua santri yang masuk ke Jateng wajib karantina selama 14 hari.

Menindaklanjuti imbauan itu, Gus Yasin mengaku sudah berkomunikasi dengan sejumlah pengasuh ponpes maupun organisasi pondok pesantren. Menurutnya, apabila ponpes tidak memiliki tempat karantina yang memadai, maka bisa menggunakan fasilitas lain di daerahnya.

"Bisa koordinasi dengan Satgas Jogo Tonggo di daerahnya masing-masing untuk menempati tempat karantina yang kemarin sudah disiapkan di berbagai desa. Atau bisa juga menggunakan fasilitas lain seperti gedung sekolah dan sebagainya," tutur dia. 

Selain karantina mandiri, Gus Yasin juga meminta seluruh pengasuh ponpes mewajibkan santrinya untuk cek kesehatan sebelum kembali ke pondok. Pengecekan itu penting sebagai acuan penanganan saat mereka tiba di lokasi pondokan maupun tempat pendidikannya.

"Semua yang datang harus sudah periksa kesehatan dari daerahnya, bisa puskesmas, dokter pribadi atau rumah sakit. Ini untuk menindaklanjuti penanganan di pondok," ucapnya.

Putra ulama kharismatik, almarhum KH Maimoen Zubair ini juga telah menerapkan protokol kesehatan ketat di ponpesnya di Rembang. Selain menyiapkan tempat karantina, ia juga telah menyiapkan selter khusus untuk menampung sementara santri yang datang.

Gus Yasin menambahkan ada dua tempat yang disiapkan untuk keperluannya itu, yakni di timur dan di barat pondok pesantren. Jadi, santri yang datang dari dua arah itu, akan ditampung di dua tempat tersebut untuk dicek kesehatannya.

"Kami kerjasama dengan Dinas Kesehatan Rembang untuk melakukan pengecekan kesehatan dulu. Setelah itu, mereka akan kami arahkan ke tempat karantina yang sudah kami siapkan," kata dia. 

Karena itu, Gus Yasin meminta semua pengasuh ponpes di Jawa Tengah menerapkan hal serupa. Sebab saat ini, sejumlah ponpes sudah mulai melakukan aktivitas seperti sedia kala.

"Ada yang mulai 1 Juni kemarin santri-santri sudah masuk pondok. Jadi saya minta agar protokol kesehatan ini benar-benar dilaksanakan secara ketat," ucap dia. []

Baca juga: 

Berita terkait
8 Maklumat Ponpes Lirboyo Kediri Sambut Santri
Delapan maklumat yang dibuat pengurus Ponpes Lirboyo Kediri untuk mencegah penyebaran Covid-19 dikalangan santri saat penerimaan santri baru.
Malaysia Jadikan Ponpes di Magetan Klaster Covid-19
Bupati Magetan Suprawoto langsung melakukan tracing dan rapid test terhadap santri terhadap ustaz dan santri di Ponpes Al Fatah Temboro.
Screening Corona 120 Santri Lirboyo Mudik ke Tegal
120 santri Lirboyo mudik ke Kota Tegal menjalani prosedur pencegahan penyebaran virus corona di terminal.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.