Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno meninjau sentra vaksinasi di Terminal 3 (T3) Bandara Soekarno Hatta (Soetta) sebagai salah satu upaya menyukseskan program vaksinasi nasional.
"Hari ini saya meninjau layanan vaksinasi di Bandara Soekarno-Hatta sambil memastikan produk ekonomi kreatif seperti kuliner menarik perhatian wisatawan, sehingga dapat meningkatkan penjualan dan menyerap lapangan kerja," tulis Sandiaga dalam akun Instagramnya, Senin, 9 Agustus 2021.
Ia juga mengatakan bahwa upaya vaksinasi ini ditujukan untuk mencapai dua juta dosis per hari, sebagaimana yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.
Demi pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif, kita juga harus mendukung program vaksinasi jangan lupa tetap menjaga protokol kesehatan supaya aktivitas perekonomian bisa kembali dibuka.
Program vaksinasi di T3 Bandara Soetta merupakan kolaborasi antara Traveloka, Kemenkes, dan PT Angkasa Pura II. Program ini menyukseskan vaksinasi nasional dosis kedua dengan target 14 ribu dosis.
Sandiaga mengatakan bahwa kehadiran sentra vaksin di bandara menjadi langkah inovasi, sehingga dapat mempermudah baik wisatawan atau masyarakat di sekitar dapat melakukan perjalanan.
Saat ini, dinyatakan pemerintah sedang menyiapkan integrasi aplikasi PeduliLindungi dengan data vaksinasi dari semua daerah.
Ke depan, kata Sandiga, mobilitas penduduk seperti ke restoran, tempat wisata, dan tempat publik, akan bergantung pada status vaksinasinya dan wajib menunjukkan sertifikat vaksin.
“Sentra vaksin di bandara ini perlu diapresiasi, karena tidak banyak bandara di luar negeri yang menghadirkan sentra vaksinasi,” sebut dia.
Menparekraf menyampaikan bahwa akselerasi vaksinasi di tanah air terus ditingkatkan. Stok obat-obatan, dosis vaksin, dan oksigen juga semakin tersedia.
Karena itu, dengan terus bermunculan sentra vaksinasi, diharapkan masyarakat bisa mencapai kekebalan komunal serta perekonomian kembali pulih demi terciptanya lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya.
“Data dari Wisma Atlet tongkat keterisiannya menjadi 20 persen. Ini suatu sinyal baik, namun kita tidak boleh lengah. Kita harus fokuskan kebangkitan kita dengan didukung oleh sektor kesehatan,” katanya.
Ia mengatakan hal dilakukan demi pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif dan kegiatan perekonomian di Indonesia bisa kembali dibuka.
"Demi pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif, kita juga harus mendukung program vaksinasi! Jangan lupa tetap menjaga protokol kesehatan, supaya aktivitas perekonomian bisa kembali dibuka," ujarnya. []