Sandiaga Uno, Bisa Jadi Wakil Gubernur DKI Lagi

Sandiaga Uno bisa jadi wakil gubernur DKI Jakarta lagi kalau gagal jadi wakil presiden. Berikut ini keyakinan PKS dan Gerindra.
Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menunjukkan surat suara ke dalam kotak suara saat melakukan pencoblosan dalam Pemilu 2019 di TPS 02, Jakarta, Rabu (17/4/2019). (Foto: Antara/Galih Pradipta)

Jakarta - Pengamat politik Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai tidak ada aturan yang dilanggar calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno apabila kembali menduduki jabatan sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Anies Baswedan. Adi mengatakan Sandi bisa jadi wagub DKI Jakarta lagi kalau gagal jadi wakil presiden.

Menurut Adi, berdasarkan Pasal 176 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), yang berhak mengusulkan Sandiaga Uno sebagai wakil gubernur kembali adalah partai pengusung pasangan Anies dan Sandiaga yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

"Sandiaga bisa jadi pendamping Anies kalau diusung PKS dan Gerindra, tidak ada pelanggaran yang dilanggar. Tergantung PKS dan Gerindra-nya nanti mau mengusung Sandi lagi jadi wakil gubernur," ujar Adi Prayitno di Jakarta, Sabtu 20 April 2019 dilansir Antara.

Adi Prayitno menilai secara politik, PKS dan Gerindra bisa menarik nama-nama yang diusulkan terdahulu sebagai wakil gubernur dan mengusulkan nama baru.

Nama baru tersebut termasuk Sandiaga Uno jika ingin kembali menjadi Wakil Gubernur DKI, sebelum pengusulan nama wagub mendapat respon dari DPRD DKI Jakarta.

Selain itu, peluang Sandiaga untuk kembali ke kursi nomor dua DKI Jakarta masih terbuka cukup lebar.

Namun, kemungkinan tersebut tergantung pilihan Sandiaga sendiri untuk "turun kasta" dalam gengsi berpolitik.

"Minimal jadi wakilnya Prabowo itu mau naik kelas, ingin menegaskan dirinya bukan di Jakarta saja, tapi di level nasional. Ini masalah gengsi politik saja," ujar Adi Prayitno.

Selain itu, Adi menilai kembalinya Sandiaga ke Jakarta berpotensi mengubah pandangan publik, yang akan menganggap era politiknya sudah selesai sampai di level politisi daerah.

"Saya kira perjalanannya sejauh ini sudah betul, mencitrakan diri sebagai politisi nasional, memposisikan diri dan citranya sudah mantap. Dan publik berharap Sandi tidak selesai hanya karena kalah sebagai cawapres karena dia politisi muda yang pintar," ujarnya.

Keyakinan PKS

Sementara itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta, tetap yakin pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menang pada Pilpres 2019. 

Sandiaga sebelum maju ke kontestasi Pilpres 2019 adalah wakil gubernur DKI Jakarta dan belakangan ada wacana dia akan ke sana lagi jika pasangan itu tidak menjadi presiden-wakil presiden.

"Prabowo-Sandi insya Allah menang," kata Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Agma Suhaimi di Jakarta, Sabtu petang.

Bahkan, dia menegaskan, dia tidak memikirkan kemungkinan terburuk bagi paslon 02 Prabowo-Sandi. 

"Kami menduga pada skema terbaik," ujarnya.

Di tempat terpisah, calon wakil gubernur DKI Jakarta, Ahmad Syaikhu, yakin kursi wakil gubernur DKI Jakarta tetap milik kader PKS.

"Tidak, itu hanya isu. Mudah-mudahan tidak, karena ini komitmen yang sudah dibangun lama ya, bahwa kursi Wagub DKI ini memang diperuntukkan PKS, jadi enggak serta-merta kemudian dicabut kembali," kata Syaikhu.

PKS dan Partai Gerindra dalam perjanjian politik terkait kursi wakil gubernur DKI yang ditinggal Sandiaga, menyepakati Syaikhu dan Agung Yulianto untuk diajukan sebagai calon wakil gubernur.

Keyakinan Gerindra

Sedangkan, Wakil Ketua DPD Partai Gerindra, Syarif mengatakan bahwa calon wakil presiden Sandiaga Uno tidak kembali masuk Balai Kota DKI Jakarta sebagai Wakil Gubernur, melainkan masuk di antara gedung Dubes Amerika dan Balai Kota di kantor Wakil Presiden sebagai Wapres.

"Itu dagelan nggak berkelas, sudah membingkaikan (framing) Sandi akan kembali jadi Wagub, tapi justru akan ke sebelah Balai Kota di kantor Wapres," kata Syarif.

Pasangan Prabowo-Sandiaga bahkan sudah melakukan syukuran dan doa kemenangan di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Jumat 19 April 2019 dan mereka mengklaim memperoleh kemenangan 62 persen suara.

"Bahkan untuk DKI berdasarkan hasil form C1 pasangan Prabowo-Sandi unggul dengan meraih 56 persen suara," kata Syarif.

Itu dagelan nggak berkelas, sudah membingkaikan (framing) Sandi akan kembali jadi Wagub, tapi justru akan ke sebelah Balai Kota di kantor Wapres.

Apalagi saat mengundurkan diri sebagai Wagub untuk jadi cawapres dilakukan sidang paripurna di DPRD DKI, katanya.

Saat ini, proses untuk mengganti posisi Sandiaga sebagai Wagub DKI masih berlangsung, yakni sudah ada dua Cawagub DKI dari partai pengusung yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Para Cawagub DKI Jakarta dari PKS yakni Abdurrahman Suhaimi, Agung Yulianto serta Ahmad Syaikhu.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berharap pembahasan wagub di DPRD lebih cepat, sehingga pertanyaan di masyarakat terjawab dari sisi kegiatan sehari-hari sudah berjalan.

Anies sudah mengirim surat bernomor 191/-1, 862 , terkait hal Penyampaian Nama Calon Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta sisa masa jabatan 2017-2022, yang ditujukan kepada Ketua DPRD DKI Jakarta dan ditandatanganinya dengan tembusan Menteri Dalam Negeri. []

Baca juga:

Berita terkait
0
5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Hunian di Sentul
Selain Bekasi dan Tangerang Selatan, Bogor menjadi kota incaran para pemburu hunian di sekitar Jakarta. Simak 5 hal ini yang perlu diperhatikan.