Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, mendorong pengelola desa wisata di Indonesia untuk memanfaatkan secara maksimal platform digital, termasuk sosial media dengan membuat konten-konten kreatif dalam bingkai strategi digital marketing.
Ia mengatakan desa wisata bisa menjadi destinasi pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, dan mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat.
"Saya melihat bahwa tren ke depan akan sangat bergantung kepada kecepatan kita meningkatkan keterampilan. Yakni pengelola desa wisata untuk bisa masuk ke dalam ekonomi digital dan ekonomi berbasis kreatif serta bagaimana mengelola daya tarik wisata untuk disebarluaskan melalui platform digital. Jadi, ini merupakan keniscayaan," kata Menparekraf Sandiaga Uno, saat menjadi narasumber dalam kegiatan "Bimtek & Workshop Online Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 untuk wilayah IV" yang digelar secara daring, Selasa, 27 Juli 2021.
Kita akan terus jalankan program pendampingan agar terwujud desa wisata sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia berdaya saing berkelanjutan.
Oleh sebab itu, ajang ADWI 2021 yang digelar Kemenparekraf/Baparekraf turut memasukkan konten kreatif sebagai salah satu dari tujuh kategori yang dilombakan. Selain homestay, toilet, suvenir, digital, CHSE, dan daya tarik wisata.
Sandiaga juga mengatakan Kemenparekraf akan terus memberikan pendampingan dan pelatihan bagi pengelola desa wisata secara berkala. Tidak hanya di dalam ajang ADWI, tapi secara simultan melalui berbagai program kedeputian yang ada di Kemenparekraf/Baparekraf.
"Kita akan terus jalankan program pendampingan agar terwujud desa wisata sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, dan mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat. Bukan Indonesia membangun desa, tapi bagaimana desa membangun Indonesia," ujar Sandiaga.
Sandiaga berpesan untuk menjaga semangat tersebut, dan terus memberikan motivasi kepada masyarakat agar lebih kreatif, aktif, dalam mempromosikan desa wisatanya.
Khusus desa wisata yang ada di wilayah IV, agar dapat memaksimalkan potensi wisatawan yang ada. Menurutnya, Jabodetabek adalah pasar terbesar atau sekitar 35 hingga 40 juta wisatawan berasal dari daerah ini. []