Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berencana membangun pola perjalanan pariwisata khusus di Bali, Bima Raya dan Sumbawa. Upaya ini dilakukan untuk memulihkan pariwisata di Indonesia.
"Kami akan lakukan penyelarasan kebijakan dan beberapa langkah-langkah strategis agar Bima Raya bisa menjadi travel pattern dari Destinasi Super Prioritas," kata Sandiaga dalam keterangan, Rabu, 16 Juni 2021.
Bima Raya, kata Sandiaga, dipilih sebagai venue dari Kolaborasi On The Road lantaran wilayah ini dekat dengan Labuan Bajo yang merupakan salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP). Untuk mewujudkan hal tersebut, Kemenparekraf menyiapkan beberapa langkah strategis agar Bima Raya menjadi pola perjalanan dari DSP tersebut.
Jadi ini butuh satu inovasi dan kreativitas dari kita di Kemenparekraf dan juga teman-teman yang mengelola pariwisata di daerah.
Ia juga mengatakan bahwa pemerintah juga tengah mempersiapkan segala aspek dalam menyambut ajang World Superbike pada November 2021 serta Moto GP Mandalika 2022. Sehingga Bima Raya, lanjut Sandiaga, harus disiapkan sebagai destinasi yang juga akan mendapatkan limpahan dari peningkatan kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo dan Mandalika.
"Karena selain dengan Labuan Bajo, Bima itu justru memiliki kedekatan dengan Mandalika, jadi kalau kita buat travel pattern ini sangat cocok dan bisa kita kembangkan," kata dia.
Kemenparekraf melalui Badan Otorita Labuan Bajo Flores akan menciptakan satu kegiatan yang mensinergikan antara Bima Raya dengan Labuan Bajo dan Mandalika, kata Sandiaga, termasuk Pulau Satonda yang terhubung dengan Bali mengingat besarnya potensi pariwisata serta beragam produk ekonomi kreatif di daerah-daerah tersebut.
Keseluruhan destinasi pariwisata tersebut, lanjut Sandiaga, akan terhubung mulai dari Bali, Bima Raya yang berada di Pulau Sumbawa serta Labuan Bajo di Pulau Flores dan Mandalika di Pulau Lombok. Di sisi lain, Kemenparekraf mengubah kolaborasi yang mencakup tiga konsep pemulihan setor pariwisata menjadi kolaboraksi.
Ia juga mengatakan konsep pariwisata yang dijalankan adalah pembentukan travel pattern dalam peningkatan kualitas dan keberlanjutan sektor pariwisata nasional. Dia melanjutkan, kebijakan mengubah frasa kolaborasi menjadi kolaboraksi bukanlah tanpa alasan.
- Baca Juga: Menparekraf Sandiaga: Tren Wisata Selama Pandemi Berubah
- Baca Juga: Sejumlah Upaya Sandiaga Uno Pulihkan Pariwisata Bali
Menurutnya keputusan itu diambil untuk meningkatkan sinergi sekaligus penyelarasan kebijakan dan langkah strategis antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah terkait pengembangan sektor parekraf nasional.
"Jadi ini butuh satu inovasi dan kreativitas dari kita di Kemenparekraf dan juga teman-teman yang mengelola pariwisata di daerah," ucapnya. []