Jakarta - Xiaomi baru saja secara resmi meluncurkan ponsel Poco M3 pada Kamis, 21 Januari 2021. Tidak sedikit masyarakat Indonesia menanti kehadiran posel pintar tersebut. Kedatangannya menambah keriuhan pasar smartphone bawah dua juta di Indonesia.
Akan lebih seru lagi apabila kita membandingkan Poco M3 dengan produk ponsel yang harganya terjangkau, yaitu Realme Narzo 20. Melalui Narzo 20, Realme juga mengubah persepsi akan smartphone “murah” yang kini tidak dibekali dengan performa yang pas-pasan.
Langsung saja berikut perbandingan yang kami lakukan atas keduanya di beberapa poin penilaian.
1. Layar dan Desain
Menjadi hal pertama yang kita lihat dari sebuah smartphone, maka kita mulai dengan perbandingan desain dan layar antara Poco M3 dan Realme Narzo 20. Dilengkapi dengan layar 6,5 inci dengan rasio 20: 9, Realme Narzo 20 menghadirkan bidang pandang yang tampak lebih luas, sehingga memberikan pengalaman bermain game, audio dan video yang lebih memuaskan.
Layar Poco M3 sebenarnya lebih luas sedikit dengan ukuran 6.53 inci, tapi memiliki rasio layar ke bodi yang lebih kecil sehingga bezel-nya terlihat lebih tebal. Sedangkan pada Realme Narzo 20 memungkinkan pengguna menikmati layar besar dan gangguan visual yang lebih sedikit, sekaligus memberi pengalaman layar fullscreen.
Dari segi desain memang subjektif, tapi dari sini setidaknya kita bisa melihat usaha yang diberikan masing-masing vendor dalam menciptakan smartphone tersebut. Dibandingkan dengan Realme Narzo 20, Poco M3 cenderung bermain aman.
Dengan tampilan bodi belakang dengan desain mainstream, warna solid, dan bodi yang sangat terlihat plastik. Di bagian depan Poco M3 juga tampak standar dengan dewdrop notch untuk panel layar yang dibawanya.
Desain Realme Narzo 20 terinspirasi oleh isyarat Victory (kemenangan) dan menggunakan teknik tekstur khusus untuk mendapatkan sentuhan dan nuansa premium di bagian belakang smartphone, dengan efek visual yang berubah seiring cahaya. realme narzo 20 menawarkan dua varian warna unik yaitu Blue Blade dan Silver Sword.
2. Performa
Sebelum membicarakan perbandingan dari sektor kamera, mari kita bahas performanya dahulu. Seperti yang sudah disebutkan di awal artikel ini, bahwa smartphone kelas bawah dua juta kini sudah mumpuni dalam menjalankan berbagai aplikasi dan judul-judul game populer. Hal ini karena perkembangan teknologi chipset yang semakin maju dan mampu berikan performa layaknya smartphone di atas kelasnya.
Realme narzo 20 hadir sebagai teman bermain game yang andal karena ditenagai oleh prosesor Helio G85 yang bertenaga. Prosesor ini memiliki fitur octa-core yang kuat dengan clock hingga 2.0GHz dan dipasangkan dengan GPU ARM Mali-G52 yang kuat untuk menghadirkan pengalaman bermain maksimal.
Sebagai prosesor untuk gaming, Helio G85 meraih skor 200.000+ di AnTuTu Benchmark, memberikan daya yang cukup untuk pengalaman gaming yang mulus. Helio G85 sendiri adalah chipset MediaTek yang didesain khusus gaming. Game-game kelas berat seperti PUBG Mobile dapat dieksekusi dengan mudah di pengaturan tertinggi.
Di sisi lain Poco M3 ditenagai oleh chipset kelas menengah Snapdragon 662. Performanya cukup baik dalam melakukan berbagai tugas yang diberikan, namun jika berbicara ke urusan gaming chipset ini terbilang masih agak tertinggal ketimbang chipset Helio G85 yang digunakan realme narzo 20.
Realme Narzo 20. (Foto: Tagar/Realme Indonesia)
3. Kamera Utama
Nah inilah yang juga menjadi poin penilaian dalam sebuah smartphone. Kedua smartphone yang disandingkan ini membawa konfigurasi yang sama tapi berbeda. Realme Narzo 20 hadir dengan tiga kamera belakang yang terdiri dari 48MP kamera utama, 8MP ultra-wide angle 119° dan 2MP lensa makro dengan desain rumah kamera yang baru dan kekinian.
Kamera utama Realme Narzo 20 yang memiliki sensor 48MP memiliki apertur besar f/1.8, dan lensa 6P. Ditambah memiliki fitur kamera sudut lebar dengan piksel 8MP, aperture f/2.25 dan bidang pandang ultra-wide angle 119°, yang dapat menangkap area foto lebih luas.
Poco M3 menawarkan konfigurasi tiga kamera juga namun agak berbeda dari segi kemampuan. Konfigurasi kamera belakangnya terdiri dari lensa utama 48MP disertai dengan lensa makro berukuran 2MP dan sensor kedalaman 2MP. Jadi alih-alih bisa menangkap area foto lebih luas, kamera di Poco M3 ini hanya bisa mengambil foto bokeh saja. Hal yang satu ini bisa jadi pertimbangan bagi para calon penggunanya, apakah lebih sering mengambil foto bokeh atau foto ultra-wide angle.
4. Sistem Pengisian Baterai
Kehebatan sebuah ponsel tidak bisa lepas dari kemampuan pengisian baterainya. Smartphone Poco M3 ditenagai oleh baterai yang besar, yaitu 6.000 mAh. Gawai itu juga telah disematkan teknologi pengisian cepat 18W. Hal yang sama juga dibawa oleh Realme, di mana Realme Narzo 20 turut memiliki fitur baterai 6000mAh dilengkapi dengan 18W Quick Charge, sehingga hanya butuh 30 menit untuk mengisi sampai 29 persen.
Dengan baterai yang besar tentu ponsel pintar ini dapat diandalkan untuk menikmati penggunaan tanpa henti, kapan pun yang pengguna mau. Menurut pengujian Realme Lab, baterai Realme Narzo 20 dapat bertahan selama 45 hari dalam mode siaga, bahkan angka ini jauh lebih baik daripada beberapa flagship lainnya.
Dengan tambahan fitur pengisian balik OTG, realme narzo 20 memiliki keunggulan karena bisa digunakan sebagai perangkat powerbank untuk mengisi daya perangkat lain yang sudah kehabisan daya baterai.
Kesimpulan
Kedua smartphone dapat dikatakan sama-sama memiliki penawaran terbaik di kelasnya. Hanya saja di sini terlihat bahwa Realme Narzo 20 menawarkan keunggulan lebih banyak ketimbang Poco M3. Seperti dari segi chipset, kamera ultra-wide, hingga tampilan dengan bezel lebih tipis dan bodi yang lebih estetis. Namun semuanya kembali lagi ke tangan pengguna sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masing-masing.[]
