Saling Sindir Surya Paloh dan Hasto PDIP Setelah Ganjar Jadi Bakal Capres Nasdem 2024

Surya Paloh Nasdem bilang ada partai sombong merasa paling mantap. Hasto PDIP bilang parpol bukan klub sepak bola, jangan bajak kader partai lain.
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh. (Foto: Tagar/Dok NadDem)

TAGAR.id, Jakarta - Surya Paloh Nasdem bilang ada partai sombong merasa paling mantap sendiri. Hasto Kristiyanto PDIP bilang jangan ada praktik bajak-membajak kader partai lain untuk Pilpres 2024.

Saling sindir Surya Paloh dan Hasto tidak menyebutkan jelas ditujukan kepada siapa pernyataan mereka. 

Saling sindir itu berbarengan dengan hasil rapat kerja nasional atau Rakernas Partai Nasdem yang memutuskan Ganjar Pranowo adalah satu di antara kandidat capres Nasdem untuk Pilpres 2024.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP adalah satu-satunya partai yang bisa mengusung capres - cawapres tanpa harus berkoalisi dengan partai lain. Apakah sindiran Surya Paloh untuk PDIP? Hanya Surya Paloh yang tahu. 


Jadi buang itu praktik kesombongan, merasa hebat sendiri, merasa paling mantap sendiri, itu bukan NasDem.


Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo adalah kader PDIP. Apakah sindiran Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto untuk Nasdem? Hanya Hasto yang tahu.


Pidato Surya Paloh: Ada Partai Sombong

Saat pidato di acara penutupan Rakernas Partai Nasdem di JCC Senayan, Jakarta, Jumat, 17 Juni 2022, Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh mengatakan saat ini ada partai yang berlagak sombong dan merasa hebat sendiri. 

Surya Paloh menjelaskan partainya sengaja menyiapkan calon presiden sejak dini sebagai modal membangun koalisi menuju Pilpres 2024. Karena Nasdem tahu diri partainya tidak memenuhi syarat presidential threshold sehingga membutuhkan mitra koalisi untuk mengusung capres.

"Kami tahu diri karena masih punya banyak kelemahan, kami masih kurang persyaratan, tapi kami berikhtiar. Kami menjaga komunikasi kepada seluruh komponen masyarakat secara lebih bijak, secara lebih luwes. Jadi buang itu praktik kesombongan, merasa hebat sendiri, merasa paling mantap sendiri, itu bukan NasDem. Ada urusan apa?" kata Surya Paloh.

Menurut Surya, partainya tidak pernah merendahkan dan berniat mengurangi rasa hormat kepada siapa pun, baik pribadi maupun kelompok dan institusi.

"Tapi kalau ada yang bersalah sangka kepada kami, maka kami harus arif dan bijaksana. Nasdem masih banyak stok senyumnya. Nasdem harus terbiasa dengan humor, dengan canda, dan tertawa," katanya pula.

Ia meminta kader Nasdem tidak meniru gaya berpolitik yang sombong tersebut. "Itu jauh lebih berarti dan dinantikan oleh bangsa ini, politik merendahkan satu sama lain, sombong dengan kesombongan diri itu, ibarat kata orang melayu, sudah salah budak ini."

"Apa yang mau kita tiru dari semangat berpikir seperti itu, dengan modal kesombongan seakan-akan yang paling benar, paling kuat, paling berkuasa. Tidak ada itu artinya bagi Nasdem," lanjutnya.

Surya Paloh kemudian mengumumkan tiga nama bakal calon presiden yang akan mereka usung pada Pilpres 2024. Mereka adalah Gubernur DKI Jakarta Aneis Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI Andika Perkasa.

Anies Baswedan dan Andika Perkasa bukan kader partai manapun. Ganjar Pranowo kader PDIP.

Partai Nasdem menunggu respons Anies Baswedan, Andika Perkasa, dan Ganjar Pranowo. Juga akan menjalin komunikasi dengan seluruh partai untuk menjajaki koalisi menuju Pilpres 2024. 


Hasto Kristiyanto: Jangan Membajak Kader Partai Lain

Sekretaris Jenderal PDIP mengatakan sebaiknya tidak ada praktik bajak-membajar kader partai lain untuk Pilpres 2024. Hasto mengatakan ini setelah tahu Ganjar Pranowo kader PDIP ditetapkan Rakernas Nasdem sebagai satu di antara capres yang akan diusung dalam Pilpres 2024.

Ganjar Pranowo sendiri sudah menegaskan ia adalah kader PDIP. Artinya tunduk patuh dengan keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ganjar mengucapkan terima kasih atas kehormatan yang diberikan Nasdem.

“Pak Ganjar menegaskan 'saya PDI Perjuangan dan tegak lurus kepada perintah dari Ketua Umum PDI Perjuangan',” kata Hasto kepada wartawan.

Hasto mengatakan, terkait capres dan cawapres, kongres PDIP telah memberikan mandat kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

“Sehingga kesadaran sebagai kader partai yang telah dilakukan oleh Pak Ganjar itu adalah satu jawaban yang sangat tegas,” ujarnya.

Bagi PDIP, kata Hasto, berpolitik adalah membangun organisasi kepartaian sebagaimana diatur dalam undang-undang.

“Ini kan membangun organisasi kepartaian agar fungsi yang diatur di dalam undang-undang, salah satunya kaderisasi kepemimpinan partai merupakan fungsi yang sistemik dilakukan oleh partai,” katanya.

Hasto mengatakan itulah yang seharusnya dilakukan partai politik karena partai politik bukan klub sepakbola. []


BACA JUGA

Apakah Ganjar Pranowo Kader PDIP Mau Dicapreskan Partai Lain

Jokowi Gandeng Tangan Megawati, Tepis Isu Keretakan Gara-gara Ganjar Pranowo

Nasib PDIP Apabila Tidak Usung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

PDIP Ogah Menari Ikuti Irama Tabuhan Genderang Survei yang Tinggikan Ganjar Pranowo

Berita terkait
Beda Rakernas PDIP dan Rakernas PAN Jelang Pemilihan Presiden 2024
Jelang Pilpres 2024, beberapa partai politik menggelar rapat kerja nasional atau rakernas. Termasuk PDIP dan PAN. Apa beda keduanya.
Megawati Bangun Masjid At-Taufiq Karena Gerah PDIP Disebut Kurang Islami
Megawati Soekarnoputri membangun Masjid At-Taufiq untuk partainya, PDIP, karena gerah partainya itu distempel stigma kurang islami.
2014 Menang, 2019 Menang, 2024 PDIP Ingin Menang Lagi
Kalau kami menang, eksekutif legislatif kompak, kami bisa melakukan banyak hal untuk rakyat - Puan Maharani bertekad 2024 PDIP menang lagi.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.