Bandung - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Barat mencatat realisasi anggaran penanganan Covid-19 sudah sekitar Rp 2,2 triliun atau sudah 50% dari total alokasi anggaran penanganan Covid-19 Rp 4,4 triliun.
Artinya, sisa saldo anggaran penanganan Covid-19 Jawa Barat hingga saat ini tinggal sekitar Rp 2,2 triliun.
“Secara keseluruhan realisasi anggaran penanganan Covid-19 di Jawa Barat sudah 50% dari total anggaran sekitar Rp 4,4 triliun (atau sudah Rp 2,2 triliun). Saldo terakhir? Ya tinggal dikurangi saja, total anggaran dengan realisasi. Sekitar Rp2,2 triliun (saldo terakhir),” kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja, kepada Tagar saat ditemui usai Rapat Koordinasi dengan DPRD Jawa Barat, Bandung, 20 Juli 2020.
Untuk realisasi anggaran penanganan kesehatannya lanjut Setiawan menjelaskan, sudah sekitar 40% atau Rp 238 miliar dari total anggaran Rp 597,4 miliar jadi sisa saldo tinggal sekitar Rp 358 miliar. Sedangkan realisasi anggaran jaring pengaman sosial hingga saat ini baru 30% atau baru Rp 1,1 triliun dari total anggarannya sekitar Rp 3,8 triliun, sisa saldo tinggal sekitar Rp 2,7 triliun.
Sedangkan untuk realisasi penanganan dampak ekonomi baru 40% atau sekitar Rp 276 miliar dari total anggaran Rp 690,8 miliar, sisa saldo tinggal sekitar Rp 414 miliar. “Operasional Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sudah 85% (atau sudah Rp17 miliar dari total anggaran Rp20 miliar, sisa saldo Rp3 miliar),” kata Setiawan.
Rp 21 miliar digelontorkan untuk insentif tenaga kesehatan. Sementara itu untuk insentif tenaga kesehatan tambah Setiawan, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat akan menggelontorkan anggaran Rp 21 miliar untuk tahap pertama yang rencananya akan diserahkan dalam waktu dekat.
“Insentif tenaga kesehatan baru tahap 1 dan baru akan didistibusikan bulan ini, kita alokasikan anggaran sekitar Rp 21 miliar ini diluar anggaran penanganan Covid-19,"ujar Setiawan. []