Salat Gaib untuk Mbah Maimun, Begini Caranya

Mbah Maimun dimakamkan di Mekkah, Arab Saudi. Salat Gaibnya dapat dilakukan lewat jarak jauh, di Tanh Air.
Pengurus Cabang (PC) Nahdlatul Ulama Solo mengelar sholat goib untuk almarhum KH Maimun Zubair atau Mbah Moen. (Foto: Tagar/Reyma Pramista)

Jakarta - Jauhnya lokasi tempat kerabat meninggal dunia membuat Anda terkadang sulit untuk mengucapkan salam terakhir lewat salat jenazah. Namun, umat muslim dapat mengirimkan doa lewat jarak jauh lewat salah Gaib.

Seperti saat KH Maimoen Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen atau Mbah Maimun meninggal dunia di Mekkah, Arab Saudi, pada Selasa 6 Agustus 2019. Umat muslim yang tak dapat pergi ke Mekkah melakukan salat Gaib dari Indonesia.

Salat Gaib untuk Mbah Moen dilaksanakan di sejumlah tempat, salah satunya yaitu di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Ratusan anggota Kepolisian Polres Tasikmalaya dan masyarakat menggelar doa bersama dan salat Gaib di Masjid An-nur Polres Tasikmalaya, Selasa kemarin.

Jenazah KH Maimun ZubairUmat muslim mengangkat jenazah KH Maimun Zubair (Mbah Moen) seusai dimandikan di Masjid Muhajirin Khalidiyah, Mekkah, Selasa, 6 Agustus 2019. Jenazah selanjutnya akan disemayamkan di Kantor Urusan Haji Daker Syisyah, Mekah lalu disalatkan di Masjidil Haram dan dimakamkan di Kota Mekah. (Foto: Antara/Hanni Sofia)

Mengulas lebih jauh berbagai hal terkait salat Gaib, berikut Tagar jelaskan:

Ada pertanyaan apakah setiap (orang muslim) yang meninggal disalati dengan salat Gaib atau tidak?

Dalam masalah ini, para ahli ilmu berbeda pendapat:

1. Sebagian mereka mengatakan bahwa setiap (muslim) yang meninggal dunia di salati dengan salat Gaib, bahkan sebagian dari mereka mengatakan bahwa seyogyanya setiap manusia (muslim) melakukan salat jenazah setiap sore. Salat ini dilaksanakan dengan niat mensalati semua muslim yang meninggal dunia pada hari itu (dimanapun jua-red), baik di belahan bumi bagian barat ataupun belahan bumi bagian timur.

2. Ahli ilmu yang lain mengatakan bahwa tidak salati dengan salat salat Gaib kecuali mayit yang diketahui dengan pasti dia tidak disalati (di tempat meninggalnya).

Disalati, tapi khusus untuk memiliki andil kebaikan bagi kaum Muslimin, misalnya dengan ilmunya yang bermanfaat atau yang lainnya.

Jenazah KH Maimun ZubairUmat muslim melakukan sholat jenazah di depan jenazah KH Maimun Zubair (Mbah Moen) saat disemayamkan di Kantor Urusan Haji Daker Syisyah, Mekkah, Selasa, 6 Agustus 2019. Jenazah almarhum akan disalatkan di Masjidil Haram dan selanjutnya dimakamkan di Kota Mekah. (Foto: Antara/Hanni Sofia)

Adapun pendapat yang memperbolehkan maupun yang tidak memperbolehkan hal ini:

Ulama yang Tidak Membolehkan

Imam Malik dan Imam Abu Hanifah tidak membolehkan salat Gaib. Alasannya, karena salat Gaib untuk An-Najasy adalah khusus untuk beliau saja, tidak berlaku umum bagi yang lainnya.

Ulama yang Merinci

Boleh melakukan salat Gaib bagi orang yang meninggal di suatu tempat dan belum disalati. Kalau jenazah tersebut sudah disalati, maka tidak perlu dilakukan salat Gaib lagi, karena kewajiban salat Gaib telah gugur dengan salat jenazah yang dilakukan oleh kaum muslimin padanya. 

Inilah pendapat yang dipilih oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah sebagaimana disebutkan oleh Ibnul Qoyyim dalam Zaadul Ma’ad. Pendapat ini juga dipilih oleh Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin dalam Syarhul Mumthi’ dan Fatawal ‘Aqidah wa Arkanil Islam.

Baca juga: Mbah Maimun Zubair di Mata Franz Magnis Suseno

Alasan mereka adalah karena tidaklah diketahui bahwa Nabi Muhammad SAW melakukan salat Gaib kepada An-Najasiy saja, atau tidak. Sementara An-Najasiy meninggal di tengah-tengah orang musyrik, sehingga tidak ada yang menyalatinya. Seandainya di tengah-tengah dia ada orang yang beriman tentu tidak ada salat Gaib. Oleh karena itu, Rasul menyalati An-Najasiy di Madinah. 

Alasan lain, ketika para pembesar dan pemimpin umat ini meninggal dunia di masa Nabi Muhammad SAW, padahal mereka berada di tempat yang jauh. Tidak diketahui bahwa mereka disalati dengan salat Gaib.

Yusril - JokowiYusril-Jokowi menjadi makmum, berdiri berdampingan saat salat berjamaah di Istana Bogor, Jumat (30/11/2018). (Foto: Biro Pers Setpres/Rusman)

Pendapat Lainnya

Namun Syaikh Ibnu Utsaimin mengatakan bahwa sebagian ulama menganjurkan dilaksanakannya salat Gaib bagi orang yang banyak memberikan manfaat dalam agama dengan harta, amalan, atau ilmunya. Namun bagi orang yang tidak seperti ini tidak perlu dilaksanakan salat Gaib.

Kemudian tata cara pelaksanaannya sama persis dengan salat jenazah. Baik cara ataupun doanya, dikerjakan dengan empat takbir dan diakhiri dengan salam. Namun terdapat perbedaan pada lafal dan niatnya saja.

1. Niat Salat Gaib

Seperti ibadah salat lainnya, sebelum melakukan salat selalu dimulai dengan niat, berikut adalah bacaan niat salat Gaib yang dibagi menjadi dua hal dan termasuk perbedaan antara jenazah laki-laki dan perempuan.

Jenazah yang diketahui identitasnya secara jelas

Sebagai imam untuk jenazah laki-laki
Ushalli alal mayyiti (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati imaaman lillahi ta'ala

Artinya, “Saya niat salat Gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi imam karena Allah ta'ala.”

Sebagai makmum untuk jenazah laki-laki
Ushalli alal mayyiti (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati ma'muuman lillahi ta'ala

Artinya, “Saya niat salat ghoib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi makmum karena Allah ta'ala.”

Sebagai imam untuk jenazah perempuan
Ushalli alal mayyitati (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati imaaman lillahi ta'ala

Artinya, “Saya niat salat Gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi imam karena Allah ta'ala.”

Sebagai makmum untuk jenazah perempuan
Ushalli alal mayyitati (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati ma'muuman lillahi ta'ala

Artinya, “Saya niat salat Gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi makmum karena Allah ta'ala.”

Berbeda dengan salat Gaib pada saat bencana melanda, maka salat Gaib diperuntukan untuk banyak jenazah, maka berikut bacaan niat salatnya:

Jenazah yang tidak diketahui identitasnya

Sebagai Imam
Usholli ala man shola alaihi arba'a takbiroti fardhol kifayati imaaman lillahi ta'ala
Artinya, “Saya niat sholat ghoib sebagai imam atas mayit yang disholati dengan empat kali takbir fardhu kifayah karena Allah ta'ala.”

Sebagai makmum
Usholli ala man shola alaihi arba'a takbiroti fardhol kifayati ma'muuman lillahi ta'ala
Artinya, “Saya niat sholat ghoib sebagai makmum atas mayit yang disholati dengan empat kali takbir fardhu kifayah karena Allah ta'ala.”

2. Tata Cara Salat Gaib

Arifin Ilham WafatKapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kedua kanan) bersama Ketua MPR Zulkifli Hasan (kanan) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (ketiga kanan) berdoa di samping peti berisi jenazah Ustad Arifin Ilham yang baru tiba dari Penang, Malaysia di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (23/5/2019). Arifin Ilham meninggal dunia di Penang, Malaysia pada Rabu 22 Mei 2019 pukul 23.20 waktu setempat karena sakit. (Foto: Antara/Deka Wira)


Berikut ialah tata cara dari salat Gaib :

1. Membaca niat
2. Berdiri bila mampu
3. Takbiratul ihram
4. Membaca Surat Al-Fatihah
5. Takbir yang kedua
6. Membaca sholawat

Berikut adalah bacaan sholawat

Allohumma sholli alaa sayyidinaa muhamma wa alaa ali sayyidinaa Muhammad, kama sholaita alaa sayyidina ibrohim wa alaa sayyidina ibrohim, wa barik alaa sayyidinaa Muhammad wa alaa ali sayyidina Muhammad, kama barakta alaa sayyidina ibrohim wa alaa ali sayyidina ibrohim, fil alaaminaa innaka hamiidum majiid

Artinya,
“Ya Allah! Limpahkanlah rahmatmu kepada Nabi Muhammad. Ya Allah! Limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad beserta keluarganya, sebagaimana Engkau telah beri berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, Bahwasanya Engkau Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia di seluruh alam.

7. Takbir ketiga
8. Membacakan doa untuk jenazah

Untuk jenazah laki-laki

Allaahummaghfir la-hu warham-hu wa'afi-hi wa'fu ‘an-hu, wa akrim nuzuula-hu, wawassi' madkhola-hu, waghsil-hu bil maa-I wats tsalji wal-baradi, wanaqqi-hi minal khathayaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyad-hu minal danasi, wa abdil-hu daaran khairan min daari-hi, wa ahlan khairan min ahli-hi, wa zaujan khairan min zau-ji-hi, waqi-hi fitnatal qabri wa'adzaban naari.

Artinya,
“Ya Allah, ampunilah dia (laki-laki) berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya di dunia, berilah keluarga (atau istri di surga) yang lebih baik daripada istrinya di dunia, dan masukkan dia ke surga, jagalah dia dari siksa kubur dan neraka.”

Untuk jenazah perempuan

Allahummaghfirla-haa warham-haa wa'afi-haa wa'fu ‘an-haa, wa akrim nuzuula-haa, wawassi' madkhola-haa, waghsil-haa bil maa-I wats tsalji wal-baradi, wanaqqi-haa minal khathayaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyad-haa minal danasi, wa abdil-haa daaran khairan min daari-haa, wa ahlan khairan min ahli-haa, wa zaujan khairan min zau-ji-haa, waqi-haa fitnatal qabri wa'adzaban naari.”

Artinya,
“Ya Allah, ampunilah dia berilah rahmat kepadanya selamatkanlah dia, maafkanlah dia dan tempatkanlah dia di tempat yang mulia (surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang baik dari rumahnya di dunia, berilah keluarga (suami di surga) yang lebih baik daripada keluarganya di dunia, suami yang lebih baik daripada suaminya, dan masukkan dia ke surga, jagalah dia dari siksa kubur dan neraka.”

9. Berdoa setelah takbir ke empat

Untuk jenazah laki-laki

Allahumma laa tahrimnaa ajro-hu walaa taftinaa ba'da-hu wghfi lanaa wa la-hu wa li ikhwanina ladzina sabaqquuna bil imaani wa la taj'al fi quluubina gilal liladzina amanuu robbana innaka rouufur rohiim.

Untuk jenazah perempuan

Allahumma laa tahrimnaa ajro-haa walaa taftinaa ba'da-haa wghfi lanaa wa la-haa wa li ikhwanina ladzina sabaqquuna bil imaani wa la taj'al fi qulubina gilal liladzina amanuu robbana innaka rouufur rohiim.

Artinya,
“ Ya Allah, janganlah Engkau haramkan kami dari pahalanya dan janganlah Engkau bari fitnah pada kami setelah kematiannya serta ampunilah kami dan dia, dan juga bagi saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian terhadap orang-orang yang beriman dalam hati kami. Wahai Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

10. Salam

Arifin Ilham WafatJemaah dan petugas bandara memanjatkan doa di dekat peti berisi jenazah Ustad Arifin Ilham yang baru tiba dari Penang, Malaysia di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (23/5/2019). Arifin Ilham meninggal dunia di Penang, Malaysia pada Rabu 22 Mei 2019 pukul 23.20 waktu setempat karena sakit. (Foto: Antara/Deka Wira)

3. Manfaat Sholat Ghaib

Berbagai kebaikan pasti akan didapatkan saat menjalankan ibadah. Seperti hal nya melaksanakan salat Gaib, artinya kita sebagai umat islam telah mendoakan saudara, kerabat, atau teman yang meninggal dunia. 

Seperti salah satu Rasulullah SAW dari Abu Hurairah RA 

“Barangsiapa yang menyaksikan jenazah hingga disholatkan, maka ia akan mendapatkan pahala berupa 1 qirath. Sedangkan barangsiapa yang juga menyaksikan jenazah hingga dikuburkan, maka ia akan mendapat pahala 2 qirath. Lalu para sahabat Nabi pun bertanya berapakah 2 qirath itu? Nabi pun menjawab, 2 qirath itu sama dengan 2 gunung yang besar.”

Baca juga: Rizieq Shihab ke Pemakamam Mbah Maimun? Abu Janda: Hoaks

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.