Juba, (Tagar 5/6/2017) – Akibat salah vaksinasi, sebanyak 15 anak meninggal dunia secara memilukan di Sudan Selatan. Kematian itu disebabkan karena terjadinya kesalahan dalam imunisasi campak. Para korban tewas setelah divaksinasi dengan jarum suntik yang tidak steril dan vaksinnya sudah tercemar virus.
Akibatnya, para korban mengalami infeksi sepsis sangat parah. Infeksi sepsis adalah respon kekebalan yang berpotensi mematikan karena dipicu oleh infeksi yang menyebar dengan cepat di tubuh, akibatnya akan terjadi kegagalan organ multipel yang berujung kematian. Begitu hasil penyelidikan Kemenkes Sudan, atas insiden kematian mengerikan itu.
"Tim yang melakukan vaksinasi tidak berkualitas," kata Menteri Kesehatan Sudan Selatan, Riek Gai Kok, seperti dikutip BBC, Sabtu (3/6). Gai Kok menambahkan, ada sekitar 300 orang anak divaksinasi di wilayah Kapoeta, termasuk 32 anak lainnya yang jatuh sakit. Namun, mereka berhasil diselamatkan.
Wabah campak di Sudan merupakan target utama dari badan dunia anak-anak di PBB dan UNICEF yang bertujuan ingin memvaksinasi 1,2 juta anak Sudan pada tahun ini. Sudan Selatan terus berjuang memberikan pelayanan dan kebutuhan kesehatan, setelah perang sipil meletus tahun 2013 lalu. PBB memperkirakan lebih dari satu juta anak melarikan diri dari Sudan akibat konflik dan satu juta warga Sudan sudah mengungsi ke negara lain. (wwn)
