Saham ASEAN Berdarah Lagi Gegara Pernyataan Trump

Bursa saham ASEAN dan Asia pada perdagangan Kamis, 12 Maret 2020, diperkirakan akan ditutup melemah tajam imbas pernyataan Presiden AS.
Ilustrasi di sebuah galeri bursa saham. Indek saham di bursa ASEAN diperkirakan melemah pasca Presiden AS, Donald Trump mengumumkan penundaan perjalanan dari negara-negara Eropa untuk menekan penyebaran virus corona. (Foto: BBC News).

Jakarta - Bursa saham ASEAN dan Asia pada perdagangan Kamis, 12 Maret 2020, diperkirakan akan ditutup melemah tajam pasca Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan pembatasan perjalanan dari negara-negara Eropa dalam upaya memperlambat penyebaran virus corona jenis Covid-19. Bursa Asia mengikuti kejatuhan bursa di AS, Wall Street dengan indeks Dow Jones terjun bebas hingga 1.500 poin atau 5,8 persen atau di bawah ambang batas. Sebelumnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah virus corona sebagai pandemi.

Indeks acuan Nikkei 225 di bursa Jepang ditutup turun 4,4 persen. Hal yang sama juga terjadi pada indeks Hang Seng Hong Kong yang tergerus 3,6 persen, indeks Shanghai Composit China terkoreksi sebesar 1,9 persen. Memerahnya indeks saham tersebut terjadi setelah Trump mengumumkan larangan bagi turis dari 26 negara Eropa memasuki Amerika Serikat selama 30 hari, mulai Jumat.

Dalam pidato yang disiarkan televisi dari Gedung Putih, Trump mengatakan pembatasan itutidak berlaku bagi warga Inggris. Ia juga mengumumkan bantuan keuangan untuk pekerja AS yang sakit, dikarantina atau dirawat di rumah sakit di luar AS. Langkah darurat juga akan dilakukan seperti meminta Departemen Keuangan menunda pembayaran pajak tanpa bunga atau pinalti untuk bisnis dan individu yang terkena dampak virus corona. Pemerintah juga akan menyediakan modal dan likuiditas untuk perusahaan kecil yang terkena dampak.

Bursa Wall StreetIlustrasi Bursa Wall Street. (Foto: politico.com).

Baca Juga: Pasca Terjun Bebas, IHSG dan Bursa Asia Naik Lagi

Sebelumnya indeks saham di bursa AS melemah, dengan Dow Jones Industrial Average turun 5,8 persen. Begitu pula dengan indeks S&P 500 tergerus 4,9 persen dan Nasdaq yang melemah 4,7 persen. Ini mengakhiri kenaikan beruntun terpanjang yang pernah ada untuk saham AS, yang dimulai tahun 2009.

"Ini bukan karena virus sendiri, melainkan ketakutan dan kepanikan dan perilaku ekonomi yang bisa menjadi titik kritis yang merusakan, memaksa ekonomi global ke jalan yang lebih gelap," kata Katrina Ell, ekonom senior di Moody, seperti dikutip dari BBC News, Kamis, 12 Maret 2020.

Pasar juga terhempas oleh anjloknya harga minyak dunia, setelah eksportir menyatakan akan meningkatkan produksi ketimbang melakukan pemotongan terkoordinasi. Harga minyak anjlok lebih dari lima persen.

Sementara Reuters menulis, semua bursa utama Asia Tenggara memerah terimbas pergerakan negatif bursa di AS. Jingyi Pan, ahli strategi pasar di IG mengatakan inti dari masalah ini adalah ketakutan dampak virus corona akan berkepanjangan dan menekan pasar. "Meskipun kami memiliki dukungan besar dari pemerintah dan bank sentral, penyebaran virus yang meluas ekonomi global menuju resesi," tuturnya.

Simak Pula: Covid-19 Mengerikan, IHSG dan Bursa ASEAN Merah Lagi

Di Asia Tenggara, Indonesia dan Vietnam memasuki kondisi bear market atau kondisi bursa yang tengah mengalami kelesuan, bergabung dengan Filipina dan Thailand. Saham Indonesia jatuh sebesar 4,4 persen dan mencapai 22 persen sejak puncaknya 15 Januari bahkan setelah pemerintah mengumumkan langkah-langkah keringanan pajak untuk manufaktur di tengah kejadian luar biasa dampak virus corona. Begitu pula dengan saham Vietnam yang merosot sebanyak 5,7 persen dan mencapai 23 peresn sejak puncaknya 22 Januari. []

Berita terkait
Pasca Terjun Bebas, IHSG dan Bursa Asia Naik Lagi
Setelah terjun bebas pada hari-hari sebelumnya, bursa saham di kawasan Asia Tenggara pada penutupan perdagangan, Selasakembali rebound.
Baru Dibuka Bursa Asia Sudah Tertekan, Ini Pemicunya
Memasuki sesi pagi pembukaan perdagangan di bursa saham Asia diwarnai dengan pelemahan sejumlah indeks.
COVID-19 Buat Bursa Saham Tiga Negara Eropa Jatuh
Kekhawatiran masyarakat global terkait penyebaran virus corona atau COVID-19 rupanya berimbas pada bursa saham di Eropa.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.