Baru Dibuka Bursa Asia Sudah Tertekan, Ini Pemicunya

Memasuki sesi pagi pembukaan perdagangan di bursa saham Asia diwarnai dengan pelemahan sejumlah indeks.
Seorang pelaku bursa tengah melihat pergerakan saham di Bursa Saham Shanghai. Penyebaran virus corona berimbas terhadap bursa saham di China yang mengalami penurunan tajam. (Foto: BBC News).

Jakarta - Memasuki sesi pagi pembukaan perdagangan di bursa saham Asia diwarnai dengan pelemahan sejumlah indeks. Kepanikan investor dengan anjloknya harga minyak mentah dunia memberikan tekanan negatif terhadap indeks saham.

BBC News menulis, pasar saham di Asia memulai aktivitas perdagangan Senin, 9 Maret 2020 dihantui oleh anjloknya harga minyak. di bursa Tokyo, Jepang, indeks Nikkei 225 anjlok hingga 6,1 persen di sesi awal perdagangan. Begitu pula dengan indeks ASX bursa Australia terkoreksi 6 persen.

Pasar terguncang oleh ancaman perang harga antara kelompok negara pengekspor minyak (OPEC) dan sekutu utamanya Rusia.  Rusia menolak turut serta dalam pemotongan produksi yang diikuti dengan penurunan harga jual oleh Saudi Arabia.  Selain itu, investor di Asia juga bereaksi terhadap penurunan angka ekspor China yang dirilis akhir pekan lalu.

Hari ini, harga minyak mentah dunia jatuh lebih dari 20 persen. Harga minyak mentah acuan Inggris, Brent anjlok 9,51 dolar AS menjadi 35,76 dolar AS. Begitu pula dengan harga acuan Amerika Serikat, WTI turun 8,81 dolar AS mejadi 32,47 dolar AS. Ini membuat saham emiten energi berjatuhan di awal pembukaan. Di Australia, saham emiten minyak dan komoditas lain mendominasi pasar modal. Baru dibuka, harga saham emiten Oil Search anjlok 31 persen. Begitu pula perusahaan energi, santos terkoreksi 27 persen, atau lebih dari seperempat nilanya.

IHSGPengunjung beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa, 4 Februari 2020. (Foto: Antara/Reno Esnir/hp)

Baca Juga: Hantu Virus Corona Membuat Bursa ASEAN Berdarah Lagi

Perdagangan saham di bursa Tiongkok sesi pagi sudah diwarnai dengan penurunan indeks Komposit Shanghai sebesar dua persen. Hal yang sama juga terjadi pada indeks Hang Seng di Hong Kong yang turun 3,7 persen.

Pada Sabtu, 7 Maret 2020, China merilis angka impor dan ekspor untuk dua bulan pertama tahun. Ekspor mengalami penurunan 17,2 persen dan impor tergerus empat persen. Ini membuat ekonomi Negeri Panda itu mengalami defisit perdagangansebesar 7,1 miliar dolar AS karena harus berjuang untuk mengatasi dampak ekonomi dari penyebaran virus corona.

"Industri di China mulai menggeliat lagi dengan mulai beraktivitasnya karyawan pasca melambatnya penyebaran virus corona. Namun negara ini akan menghadapi penurunan permintaan internasional karena perkembangan penyebaran virus yang semakin meluas di banyak negara.

Sementara pelemahan indeks Nikkei di Jepang lebih banyak karena faktor internal. Bursa di Jepang dipicu sentimen negatif penurunan pertumbuhan ekonomi menjadi 7,1 persen di triwulan keempat 2019.

Simak Pula: Bursa Asia Menghijau, IHSG Menguat 2,38 Persen

Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan awal pekan anjlok dipicu turunnya harga minyak. IHSG Senin pagi dibuka melemah 133,94 poin atau 2,44 persen ke posisi 5.364,6. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 34,25 poin atau 3,86 persen menjadi 852,78. "Kami perkirakan IHSG akan melanjutkan pelemahan seiring tajamnya pelemahan bursa global dan regional," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam riset yang dikutip Antara di Jakarta, Senin.[] 

Berita terkait
IHSG Kebal Virus Corona
Presiden Jokowi mengumumkan ada 2 orang WNI di depok, positif mengidap virus corona, IHSG) langsung turun sebesar 2,3%
COVID-19 Buat Bursa Saham Tiga Negara Eropa Jatuh
Kekhawatiran masyarakat global terkait penyebaran virus corona atau COVID-19 rupanya berimbas pada bursa saham di Eropa.
IHSG Berdarah, Ada Apa? Apa yang Harus Dilakukan?
Pelaku pasar saham Indonesia panik, banyak yang bingung dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan terus menerus dalam seolah tak terbendung.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.