Saat PSS Tak Menyangka Bisa Masuk Empat Besar

PSS Sleman berharap bisa mempertahankan prestasi yang sudah diraihnya di awal pekan kompetisi Liga 1.
PSS Sleman berharap bisa memperbaiki posisi ke papan atas Liga 1 bila mengalahkan Bhayangkara FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat 21 Juni 2019. Tampak pemain PSS menjalani latihan menjelang laga melawan Bhayangkara FC. (Foto: Tagar/Gonang Susatio)

Sleman - Berstatus tim promosi, PSS Sleman menorehkan prestasi yang mengejutkan di pekan-pekan pertama Liga 1. Sebelum mengakhiri kompetisi karena libur Idul Fitri, PSS sempat menduduki peringkat empat klasemen sementara. Sebuah pencapaian di luar perkiraan karena PSS juga harus melakoni laga tandang ke Jayapura sebelum libur lebaran.

Hasil imbang 1-1 melawan Persipura Jayapura menjadikan PSS sebagai salah satu tim yang belum pernah kalah. Mereka juga menerobos ke papan atas meski sempat kehilangan poin setelah ditahan Semen Padang 1-1 di kandang sendiri di Maguwoharjo. 

Rekor tak terkalahkan pun mengantarkan PSS ke peringkat empat. Lebih tinggi daripada tim promosi lainnya, Kalteng Putra yang masih tertahan di peringkat sembilan. Sedangkan posisi Semen Padang lebih parah karena berkutat di posisi 14. 

Kami sendiri tak menyangka PSS bisa mencapai posisi empat. Ini anugerah dari Tuhan. Dan kami harus bisa menjaganya. Dengan segala problem yang dihadapi sebagai tim promosi, ini pencapaian yang mengesankan

Hanya posisi tim Elang Jawa akhirnya melorot ke peringkat enam setelah Persib Bandung bermain imbang 1-1 melawan PS Tira Persikabo. Hasil itu menjadikan Persib dan PS Tira menggeser posisi PSS. 

"Kami sendiri tak menyangka PSS bisa mencapai posisi empat. Ini anugerah dari Tuhan. Dan kami harus bisa menjaganya. Dengan segala problem yang dihadapi sebagai tim promosi, ini pencapaian yang mengesankan," kata CEO PT Putra Sleman Sembada, Viola Kurniawati. 

Ya PSS dihadapkan pada problem beruntun saat memulai kompetisi. Belum apa-apa PSS sudah dikenai sanksi gara-gara ulah suporter yang membuat keributan di laga pembukaan Liga 1 melawan Arema FC. Bahkan aksi ribut itu menelan korban pemain PSS U-16 yang terkena lemparan keramik di bagian mata. Akibatnya dia harus menjalani operasi mata. 

Mengundurkan Diri

Tak berhenti di situ. Manajer Retno Sukmawati dan asisten manajer Eri Febrianto mengundurkan diri saat tim baru melakoni dua pertandingan. Kesibukan sebagai guru menjadikan Retno tak bisa membagi waktu. 

"Saya mundur karena dibutuhkan sosok yang profesional untuk menjadi manajer PSS. Sedangkan saya seorang profesional dalam hal mengajar. Jadi saya mundur karena pertimbangan profesional. Saya pun berharap yang menjadi manajer pun lebih baik dan profesional," kata Retno. 

Posisi Retno pun digantikan Sudibyo yang sesungguhnya bukan orang baru di PSS. Menurut Viola, beberapa kandidat sudah masuk bursa manajer. Namun PSS memilih sosok yang Sudibyo karena memiliki kedekatan dengan tim karena pernah menjadi panitia pelaksana pertandingan. 

Dengan wajah baru di manajemen, kini PSS siap kembali mengarungi Liga 1. Setelah libur lebaran, Alfonso de la Cruz dkk mengawalinya dengan menjamu Bhayangkara FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat 21 Juni 2019. 

Bhayangkara FC tentu bukan lawan ringan bagi PSS. Apalagi di laga terakhir, mereka bisa menang 4-2 atas Barito Putera. Pelatih Seto Nurdiantara mengakui bila Bhayangkara FC memiliki kekuatan yang merata. Ini yang menjadikan PSS tak diunggulkan meski tampil di kandang sendiri. 

"Secara kualitas, pemain Bhayangkara FC lebih bagus dibanding kami. Mereka diperkuat banyak pemain timnas. Namun ini bukan jadi alasan untuk tidak mengalahkan Bhayangkara FC," kata Seto. 

Tak hanya itu skuat PSS sudah tidak utuh karena beberapa pemain terpaksa absen karena belum pulih dar cedera, termasuk di antaranya Purwaka Yudi, Nelson Alom, Dave Mustaine, dan kiper Ega Rizky. Selain itu, Arie Sandy dan pemain asing Guilherme Felipe de Castro 'Batata' juga belum bisa dimainkan. Bahkan Batata belum sekalipun diturunkan karena cedera yang dialaminya. 

"Untuk Purwaka, Arie Sandy dan Batata sudah pasti tidak bisa bermain. Yang lain memang belum 100 persen fit. Namun kami masih menunggu rekomendasi medis apakah bisa diturunkan atau tidak," ujarnya. 

Pelatih Bhayangkara FC Angel Alfredo Vera menilai PSS tidak berbeda dengan tim-tim Liga 1 lainnya. Meski berstatus tim promosi, namun kekuatan mereka tetap diperhitungkan dan tak bisa dianggap remeh. 

"Saya melihat semua tim yang berlaga di Liga 1 musim ini memiliki kekuatan berimbang. Tidak ada yang lebih bagus satu sama lain. Ini yang menjadikan pertandingan tidak akan mudah saat melawan PSS," kata Vera. 

Menurut dia tim harus sepenuhnya fokus di laga tersebut. Bila mampu mengontrol pertandingan, maka peluang meraih poin di laga tandang ini akan lebih mudah. 

"Kami sudah mengantisipasi permainan PSS. Yang penting fokus di laga tersebut. Bila mampu mengontrol pertandingan, semuanya menjadi lebih mudah," tukas dia. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Muhaimin Iskandar, Blunder Sejarah menyulitkannya di Pilpres 2024
Blunder-blunder sejarah akan menyulitkan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Pilpres 2024, belum lagi fakta-fakta lain. Cak Imin diminta realistis.