Mataram - Pesawat Air India Express dengan nomor penerbangan IX 1134 mengalami kecelakaan usai mencoba mendarat di tengah hujan deras pada Jumat, 7 Agustus 2020. Meneruskan catatan The New York Times, pesawat yang mengangkut 184 penumpang itu tergelincir dari landasan pacu, menabrak dinding, jatuh ke lembah, dan terbelah menjadi dua. Setidaknya 17 orang meninggal dunia dan 120 orang mengalami luka-luka.
Kru penyelamat menyiram pesawat dengan air selama lebih dari satu jam setelah kecelakaan terjadi. Setelah dirasa aman, kerumunan warga dan tim penyelamat mulai mendekati reruntuhan dan menyelamatkan beberapa penumpang yang terluka.
Baca Juga: Pesawat Air India Kecelakaan, 17 Penumpang Tewas
"Meskipun parah, kecelakaan ini tidak memakan banyak korban jiwa," ujar mantan anggota Parlemen Kerala, M.B. Rajesh. Dia mengatakan bahwa semua penumpang telah dievakuasi pada pukul 21.15 waktu setempat.
Beberapa minggu terakhir, hujan monsun terus-menerus turun di Kerala. Sedikitnya 15 orang tewas akibat tanah longsor ketika lereng bukit batu dan lumpur menabrak asrama pekerja di perkebunan teh pada Jumat pagi.
Departemen Meteorologi India juga telah mengumumkan peringatan merah di tiga distrik Kerala, termasuk daerah tempat kecelakaan pesawat terjadi. "Tidak ada keraguan bahwa kondisi cuaca ekstrim berkontribusi pada hal ini. Selama musim hujan, keadaan bisa menjadi sangat, sangat sulit," kata salah seorang anggota parlemen terkemuka dari Kerala, Shashi Tharoor.
Sementara itu, landasan pacu tempat pesawat mendarat, berbatasan dengan tepi lembah. "Lembah itu sekitar 50 kaki dan tidak mengherankan jika pesawat, setelah tergelincir, pecah menjadi dua," kata Tharoor.
Pakar penerbangan mengatakan bahwa sulit memperlambat pesawat di landasan pacu yang basah dan licin. Menurut pernyataan Air India Express, pesawat telah "melampaui" landasan pacu yang berada di puncak bukit datar, dengan ngarai yang dalam di kedua ujungnya.
Beberapa maskapai penerbangan internasional bahkan telah berhenti menerbangkan pesawat berukuran besar, termasuk jet Boeing 777 dan Airbus A330, ke Kozhikode karena panjang landasan pacu meningkatkan risiko pilot kekurangan ruang pendaratan yang cukup untuk menghentikan pesawat agar tidak jatuh. Bahkan dari empat bandara di Kerala, Inia, Kozhikode menjadi bandara dengan landasan pacu terpendek.
Baca Juga: Mont Blanc Mencair, Ditemukan Lembaran Koran India
Radar penerbangan menunjukkan pesawat telah mengitari bandara sebelum mencoba mendarat. Salah satu korban selamat mengatakan kepada media lokal bahwa pesawat sempat memantul beberapa kali sebelum mendarat. []