Kulon Progo - Jumlah pasien positif di Kabupaten Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta bertambah dua kasus, yaitu KP-19 dan KP-20. Total secara akumulatif, hingga Sabtu 12 Juli 2020, sudah ada 20 kasus pasien positif Covid-19.
Juru bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati mengatakan, bertambahnya kasus di Kulon Progo menunjukkan ada transmisi lokal atau penularan setempat. Hal ini membuktikan banyak Orang Tanpa Gejala (OTG) di lingkungan sekitar.
Untuk itu, kata dia, warga diharapkan mematuhi protokol kesehatan, seperti menjaga jarak lebih satu meter satu sama lain, baik di dalam maupun di luar rumah. Selain itu, masyarakat juga harus selalu memakai masker dan sesering mungkin melakukan cuci tangan memakai sabun di air mengalir.
"Tidak tahu apakah saudara, teman atau tetangga membawa virus atau tidak, karena tidak menunjukkan gejala atau gejalanya sangat ringan. Karena itu hindari berkumpul dengan orang lain meskipun itu tetangga, teman atau kelompok," ucap Baning, di Kulon Progo, Sabtu 11 Juli 2020
Baning menuturkan, masyarakat harus menjauhi tempat-temlat dimana orang banyak berkumpul. Jika terpaksa mendatangi tempat umum tetap harus taat pada protokol kesehatan. Apabila diperlukan gunakan penutup wajah atau face shield.
Tidak tahu apakah saudara, teman atau tetangga membawa virus atau tidak, karena tidak menunjukkan gejala atau gejalanya sangat ringan.
Selain itu, juga perlu meningkatkan pengawasan kepada pendatang yang berasal dari wilayah berisiko tinggi. Pastikan mereka melakukan karantina ketat selama 14 hari atau melakukan tes secara mandiri.
Baning menjelaskan, pihaknya juga memperoleh kesimpulan, penularan kasus KP-18, bukan dikarenakan ada kontak dengan suaminya yang bekerja di Sukoharjo. Suami dari KP-18 tersebut diketahui sudah lima bulan tidak pulang. Kasus KP-18 diduga tertular di tempat kerjanya.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kulon Progo Baning Rahayu (Foto: Dok. Tagar)
Adapun untuk pasien Kasus Positif KP-19 merupakan seorang laki-laki berusia 59 tahun, dengan asal dari Kapanewon Lendah. Pasien ini sebelumnya betatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan dirawat di RS PKU Muhammadiyah Bantul sejak hari Selasa tanggal 7 Juli 2020, karena mengeluhkan demam, batuk dan sesak napas. Pada saat ini masih dilakukan tracing untuk menentukan sumber penularan.
Sebagai Tracing kasus KP-19, telah dilakukan rapid test pada tujuh kontak erat dengan dua di antaranya menunjukkan gejala reaktif. Kepada mereka diminta untuk mengisolasi mandiri di rumah. Pada Senin 13 Juli 2020, rencananya akan dilakukan tes swab di RSUD Wates.
"Tracing lanjutan ditemukan banyak kontak karena pasien kasus KP-19 sebelum sakit melakukan sejumlah kegiatan bersama warga. Saat ini sedang didalami untuk ditentukan siapa kontak erat lainnya untuk segera dilakukan dilakukan isolasi dan rapid test kepada yang masuk kontak erat," ujar Baning.
Sementara untuk pasien Kasus Positif KP-20 merupakan seorang perempuan, berusia 60 tahun, dengan domisili berasal dari Kapanewon Lendah. Pasien ini statusnya OTG atau Orang Tanpa Gejala dan merupakan orang yang kontak erat dengan pasien kasus positif KP-18. Pada Sabtu 11 Juli 2020, pasien KP-20 dikirim ke PKU Muh Bantul untuk diisolasi.
Dari hasil tracing sementara kasus KP-20, ditemukan adanya 11 kontak erat yang akan dilakukan pemeriksaan rapid test pada Senin 13 Juli 2020 dan masih dilakukan tracing lanjutan. []
